Alasan Restoran Halal Melarang Pengunjung Bawa Makanan dari Luar


Dalam sebuah kesempatan, Halal Partnership and Audit Service Director, Ir Muslich MSi menjelaskan secara rinci kenapa restoran bersertifikasi halal akan melarang calon pengunjungnya membawa makanan dari luar.

"Jadi, kalau sertifikasi restoran, itu sertifikasi harus semua menu. Sehingga kalau ke restoran bersertifikasi halal, tidak perlu tanya lagi 'menu yang halal yang mana' karena kriterianya mengharuskan semua menu, dan semua outlet," kata Muslich.

Lebih lanjut dijelaskan Muslich, larangan membawa makanan dan minuman dari luar ketika mengunjungi restoran bersertifikasi halal menjadi langkah pencegahan sekaligus proteksi.

Dengan adanya larangan itu, pihak restoran memastikan bahwa semua makanan dan minuman yang tersaji di tempat mereka terjaga keamanannya sesuai dengan syariat Islam.

"Larangan tadi sesungguhnya untuk menjaga agar jangan menjadi persoalan. Ini kriteria menu, tapi kok orang (misalnya terjadi di daerah wisata) bisa bebas bawa bir masuk? Jelas-jelas bir itu haram. Itu enggak boleh," katanya.

Dalam memperoleh sertifikasi halal, lembaga pemeriksa tidak hanya berfokus pada bahan-bahan makanan atau minuman saja, tapi mencakup juga central kitchen atau dapur pusatnya.

Muslich lalu mengatakan, agar pemilik restoran maupun brand mendapatkan sertifikasi halal, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftarkan mereka atau usahanya secara online. 

Nantinya, lanjut Muslich, akan dilakukan audit oleh tim Halal pada bahan baku yang digunakan, proses masak yang dilakukan, proses penyajian makanan, hingga pembersihan alat makan.

Halal atau Haram Tidak Hanya Sekadar Babi

Dijelaskannya bahwa halal atau haram itu tidak sebatas makanan tersebut mengandung daging babi atau tidak.  Sebab, daging ayam atau daging sapi yang tidak disembelih secara Islam pun bisa menjadi haram. 

"Ada beberapa bahan yang jelas haramnya, ada beberapa bahan yang tidak bisa langsung dilihat jelas betul haram atau tidaknya," ujarnya. 

Itu sebabnya setiap material harus memiliki dokumen. Dari dokumen itu bisa dilihat apa saja bahannya dan apakah bahan itu dari sumber yang suci. 

"Bahan itu harus dari sumber yang suci, tidak boleh terkena najis sepanjang proses penangananya. Misalnya, sumber suci itu, kalau dari tanaman itu suci, hewan laut suci, chemical suci, dan air itu suci," katanya.

Namun, tidak semua bahan harus memiliki dokumen atau sertifikasi. Seperti misalnya kopi yang disangrai. Tim audit biasanya hanya perlu mengetahui proses dan bahan yang digunakan saja. Selama tidak ada penambahan bahan lain selama proses sangrai, kopi tersebut akan dinyatakan suci meski tidak memiliki dokumen sertifikasi halal.

Related

Food 7834202909641148349

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item