Kemajuan Pendidikan Indonesia Tidak Bisa Diukur dengan Skor PISA


Skor Programme for International Student Assessment (PISA) menjadi salah satu tolok ukur capaian pendidikan. Di dalamnya diukur kemampuan membaca, bahasa, hingga kemampuan sains siswa.
 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut Indonesia tak bisa melihat skor PISA. Sebab, skor PISA menilai transformasi dunia pendidikan dengan jangka waktu panjang.
 
Nadiem menuturkan hal itu tak relevan dengan masa jabatannya. Dia mengaku mempunyai matrik lain untuk melihat pertumbuhan pendidikan Indonesia. Hal itu untuk memastikan ketepatan arah kebijakan.
 
"Jadi, selama saya masih di jabatan ini, sangat sulit menggunakan angka PISA. Saya harus gunakan matrik lain untuk mengukur kita mengarah ke arah yang tepat," kata Nadiem dalam Raker dengan Komisi X DPR RI secara daring.
 
Nadiem menyebut bila tetap menggunakan skor PISA, kebijakan yang dikerjakan Kemendikbudristek baru akan tampak empat hingga tujuh tahun mendatang. Dia mengatakan transformasi pendidikan membutuhkan waktu lebih lama.
 
Dia menyebut potensi skor PISA Indonesia 2023 naik kecil. Nadiem meminta maaf bila capaian kerjanya belum memperbaiki skor PISA.
 
"Jadi, mohon maaf kalau saya mengecewakan. Tapi saya lebih baik realistis sekarang," tutur Nadiem.
 
Nadiem menilai skor PISA Indonesia tidak bakal naik karena pandemi covid-19. Dia menyebut terjadi learning loss akibat pandemi.
 
"Tidak mungkin dua tiga tahun itu bisa naik. Itu butuh waktu lebih panjang apalagi terpukul dengan pandemi kita," tutur dia.

Related

Indonesia 4969988142540412069

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item