Kisah Mistis YouTuber Kunjungi Desa Angker di Pemalang


Ada kisah mistis rombongan YouTuber yang mendatangi desa angker di Pemalang yang sudah tak berpenguni selama 27 tahun.

Desa tersebut bernama Dukuh Mingkrik yang terletak di desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jawa tengah. Dukuh Mingkrik telah ditinggal penghuninya sejak 25 tahun lalu, diduga karena angker.

Jarak desa ini dari pusat kota Kabupaten Pemalang berjarak sekira (38,5km) atau 50 menit perjalanan. Dukuh ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari Desa Warungpring. Pasalnya kondisi jalan yang tak memungkinkan untuk dilewati kendaraan bermotor menuju Dukuh Mingkrik.

Perjalanan ke Desa Mingkrik dapat dilihat di vlog perjalanan yang diunggah kanal YouTube Juneo. Awalnya, jalan yang dilalui cukup mudah karena sudah menggunakan beton. Namun setelahnya untuk menuju Dukuh Mingkrik harus melewati rawa-rawa.

Perjalanan tersebut didampingi Kepala Dusun setempat, Takim, hingga sampai lokasi Dukuh Mingkrik. Pertama mereka masuk di wilayah Dukuh Mingkrik, suasana mistis sudah terasa. Sepanjang perjalanan pun dapat terlihat beberapa pemakaman warga.

Jarak perjalanan sekira 1 kilometer ditempuh dengan berjalan kaki. Takim bercerita bahwa di sini sebetulnya masih banyak milik warga yang di tinggalkan sejak 25 tahun yang lalu. Desanya Angker sehingga masyarakat memilih meninggalkan kawasan tersebut pada 1997.

Menurut Takim, dulunya terdapat 10 rumah dan 12 KK yang menempati daerah tersebut. Namun sejak 1997 penduduk Dukuh Mingkrik telah meninggalkan tempat tersebut.

Bangunan dan barang pun masih terlihat di Dukuh Mingkrik. Di antaranya Bangunan Masjid yang dulu kerap digunakan masyarakat. Barang-barang pun masih terlihat di sisa bangunan rumah yang dulunya ditinggali. 

Diduga warga meninggalkan dukuh tersebut pasca terjadinya penusukan yang dilakukan seorang warga. Percobaan pembunuhan tersebut meneror panduduk sehingga memilih meninggalkan Dukuh Mingkrik.

Tak hanya kejadian yang membuat takut penduduk, di Dukuh Mingkrik juga terdapat mitos mengenai mata air yang terdapat di desa tersebut.

Tidak jauh dari lokasi terdapat sumber mata air yang keluar dari batu yang bernama Kali Wadon. Dinamakan Kali Wadon karena mata air yang keluar dari batu tersebut berbentuk mirip alat kelamin perempuan. Meski begitu Kepala Dusun tak mengizinkan untuk melihat Kali Wadon dengan alasan keselamatan.

Pada perjalanan pulang, Takim mengingatkan untuk berhati-hati agar tidak menginjak dan melangkahi akar pohon mimang. Menurut mitos yang beredar, siapa pun yang melangkahi akar mimang akan tersesat.

Dalam vlog, rombongan pun sempat tersasar, entah benar karena ada yang menginjak akar pohon mimang atau bukan. Rombongan mengaku tidak mengetahui bentuk akar mimang sehingga tak bisa menghindarinya.

Related

News 760679677076420591

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item