Kisah Pendiri Indofood dan Bank BCA, Pernah Jadi Gembel di Surabaya

Siapa sangka jika pendiri perusahaan raksasa Bogasari, Indofood, dan Bank Central Asia (BCA), Sudono Salim, sempat terseok-seok jalan hidupnya. Lika-liku hidupnya di saat muda harus meninggalkan negeri asalnya di Tirai Bambu sampai menjadi gembel saat merantau ke Indonesia.

Lagi saat sudah jaya, malah mendapat perlakukan brutal, di mana rumahnya dijarah habis sampai menjadi alasan mengungsi ke negeri orang. Lantas seperti apa kisahnya sampai pengusaha taipan itu mengalami hal demikian? 

Jadi Gelandangan

Di usia 15 tahun, Sudono Salim harus bersusah payah membantu menjual mie milik orang tuanya, di tengah panasnya perang konflik Tiongkok-Jepang.

Sampai akhirnya Sudono Salim memutuskan untuk keluar dari negerinya, Cina, untuk mengikuti jejak kakak pertamanya yang sudah lebih dulu merantau ke kota Kudus, Jawa Tengah.

Sudono Salim menumpang kapal milik orang Belanda menuju kota Kudus, sayangnya kapal bersandar di kota Surabaya, Jawa Timur. Sudono Salim risau dan kebingungan, sebab di usia muda harus mendarat di kota yang ia tak kenal siapa pun di sana. Imbasnya selama empat hari, Sudono Salim jadi gelandangan di kota Surabaya sambil menunggu dijemput kakaknya.

Diusir Anak Negeri

Krisis moneter tahun 1998 menjadi momen paling menyedihkan bagi Sudono Salim dan keluarganya. Pasalnya gurita bisnis miliknya mulai bertumbangan akibat dampak krisis moneter yang melanda negara ini.

Sampai akhirnya, rumah Sudono Salim mendapat amukan sampai penjarahan massa dengan ganas. Terlebih saat itu, Sudono Salim dipandang sebagai pengusaha beretnis Tionghoa yang dekat dengan Presiden Soeharto. Akibatnya, Sudono Salim harus rela meninggalkan Indonesia dan mengungsi ke negeri Sebrang, Singapura.

Termasuk, kala itu Sudono Salim harus membayar hutang sebesar Rp52,7 triliun melalui penyerahan 108 perusahaanya.