Komentar Penulis dan Para Pakar untuk Novel-novel Agatha Christie


Christie telah disebut sebagai Duchess of Death, Mistress of Mystery, dan juga Queen of Crime. Di awal karirnya, seorang reporter mencatat bahwa "plot ceritanya sangat realistik, masuk akal, dan selalu baru." 

Menurut Hannah, "Di awal setiap novel, dia menunjukkan kepada kita situasi yang tampaknya tidak mungkin dan kita kemudian bertanya-tanya, 'Bagaimana ini bisa terjadi?' Kemudian, perlahan, dia mengungkapkan bagaimana yang tidak mungkin, adalah satu-satunya hal yang bisa terjadi.”

Dia mengembangkan teknik berceritanya selama apa yang disebut masa keemasan untuk cerita fiksi detektif. Penulis Dilys Winn menyebut Christie sebagai doyenne of Coziness. 

Pada akhirnya, yang kemudian menjadi ciri khas karya Christie, karakter detektifnya biasa mengumpulkan tersangka yang masih hidup ke dalam satu ruangan, menjelaskan jalannya penalaran deduktif mereka, dan mengungkapkan pihak yang bersalah; ada pengecualian di mana diserahkan kepada pihak yang bersalah untuk menjelaskan semuanya (seperti Sepuluh Anak Negro dan Malam Tanpa Akhir).

Christie tidak membatasi dirinya pada cerita berlatar belakang di desa-desa Inggris. Pilihan latar belakang lainnya termasuk di sebuah pulau kecil (Sepuluh Anak Negro), pesawat terbang (Maut di Udara), kereta api (Pembunuhan di Orient Express), kapal uap (Pembunuhan di Sungai Nil), flat di London (Kartu-Kartu di Meja), dan juga sebuah resor di Hindia Barat (Misteri Karibia), ataupun juga di penggalian arkeologi (Pembunuhan di Mesopotamia). 

Walaupun lingkaran potensial tersangka biasanya tertutup dan intim, seperti anggota keluarga, teman, pelayan, rekan bisnis, ataupun sesama pelancong. Banyak dari karakternya memiliki stereotipe (femme fatale, polisi yang keras, pelayan yang setia, kolonel yang membosankan). 

Untuk memberikan alur cerita yang menarik, penyamaran dan rahasia banyak ada di karyanya. Motif yang paling sering digunakan adalah uang, "Ada sangat sedikit pembunuh di karyanya yang menikmati proses pembunuhan tanpa motif lainnya."

Profesor Farmakologi, Michael C. Gerald, mencatat bahwa "di lebih dari setengah novelnya, satu atau lebih korbannya diracuni." Senjata, pisau, garrottes, tripwires, instrumen tumpul, dan bahkan kapak juga digunakan dalam ceritanya, tetapi "Christie tidak pernah menggunakan cara mekanis atau ilmiah rumit untuk menjelaskan ceritanya," menurut penulis John Curran. 

Banyak dari petunjuknya merupakan benda-benda yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kalender, cangkir kopi, bunga, botol bir, dan juga perapian.

Menurut penulis P. D. James, Christie cenderung menjadikan karakter yang paling tidak disukai sebagai pihak yang bersalah. Pembaca yang waspada terkadang dapat mengidentifikasi pelakunya dengan mengidentifikasi tersangka yang paling tidak mungkin. 

Christie mengejek komentar tersebut dalam kata pengantar novelnya yang berjudul Kartu-kartu di Meja: "Temukan orang yang paling tidak mungkin melakukan kejahatan dan dalam sembilan dari sepuluh kali tugas anda selesai. Karena saya tidak ingin pembaca setia saya membuang buku ini karena tidak puas, saya lebih suka memperingatkan mereka sebelumnya bahwa ini bukan jenis buku itu. Hanya ada empat karakter di buku ini dan salah satu dari mereka, dengan keadaan yang tepat bisa menjadi pembunuhnya.

Di acara Desert Island Disc pada 2007, Brian Aldiss mengatakan Christie telah memberitahunya bahwa dia menulis bukunya hingga bab terakhir, kemudian memutuskan siapa tersangka yang paling tidak mungkin, setelah itu dia akan kembali dan membuat perubahan yang diperlukan untuk "membingkai" orang itu. 

Berdasarkan studi atas buku kerjanya, Curran menjelaskan bagaimana Christie pertama-tama membuat karakter untuk karyanya, memilih latar belakang, dan kemudian membuat daftar adegan di mana petunjuk akan diberikan. Setelah itu, urutan adegan akan direvisi saat dia mengembangkan plotnya. 

Christie harus mengetahui karakter si pembunuh sebelum urutan ceritanya dapat ia selesaikan, kemudia ia mulai mengetik atau mendiktekan draf pertama novelnya. Sebagian besar pekerjaan, terutama dialog, dilakukan di kepalanya sebelum dia menaruhnya di atas kertas.

Pada 2013, 600 anggota dari Crime Writers 'Association memilih Pembunuhan atas Roger Ackroyd sebagai "cerita detektif terbaik... yang pernah ditulis". Kritikus Sutherland Scott menyatakan, "Jika Agatha Christie tidak memberikan kontribusi lain pada literatur fiksi detektif, dia masih pantas mendapatkan ucapan terima kasih karena menulis novel ini."

Pada September 2015, untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-125, Sepuluh Anak Negro dinobatkan sebagai "Christie Favorit di Dunia" dalam pemungutan suara yang disponsori oleh keluarganya. Para kritikus juga setuju dengan hasil tersebut dan mengatakan, "Christie kali ini berhasil menaklukkan kecerdikannya sendiri... sehingga tidak mengagetkan bahwa karyanya ini mendapatkan ulasan yang baik."

Related

Books 8513684950879299765

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item