Ribut-ribut Soal Pelaporan Ganjar Pranowo oleh Sugeng Teguh (Bagian 1)


Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, seakan menyimpan rencana besar Ganjar Pranowo sebelum melaporkan dugaan gratifikasi ke KPK. Pasalnya, Sugeng Teguh Santoso mengaku telah menyimpan bukti gratifikasi Ganjar Pranowo selama 10 bulan.

Dan dia baru melaporkan dugaan gratifikasi tersebut setelah pemilihan umum.  Alasannya, supaya laporan Sugeng Teguh Santoso tidak mengganggu jalannya pemilihan. Hal ini sekaligus untuk menampik bahwa laporan yang dilakukan Sugeng Teguh Santoso bermuatan politik, melihat status dirinya juga sebagai anggota PSI.

"Justru saya sebagai ketua IPW menahan diri untuk tidak mengganggu proses pencalonan Saudara Ganjar Pranowo sebagai calon presiden karena informasi yang saya dapatkan ini, sudah saya dapat 10 bulan yang lalu, kalau waktu itu dilaporkan, bisa jadi menghambat hak politik seseorang," kata Sugeng seperti dikutip dari Kompas.

"Saya melaporkan setelah proses pencoblosan 14 Februari dengan pertimbangan masa kontestasi politik telah selesai, tinggal menunggu penghitungan suara, jadi seperti itu," imbuh dia.

Maka Sugeng menampik bahwa pelaporan terhadap Ganjar Pranowo berkaitan dengan statusnya sebagai politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebab kata Sugeng, dirinya murni melapor sebagai Ketua Indonesian Police Watch (IPW).

Sugeng menyampaikan, IPW bukan merupakan bagian organisasi di bawah Partai berlambang mawar tersebut. Ia mengeklaim, laporan yang disampaikan ke KPK tersebut murni informasi yang diterima IPW.

Selain itu ia menjamin tidak ada perintah dari Partai, meskipun dirinya merupakan kader sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Bogor.

"Pelaporan IPW oleh saya sebagai Ketua IPW itu tidak ada sangkut-pautnya dengan posisi saya sebagai Ketua DPD PSI Kota Bogor maupun anggota PSI, karena Indonesia Police Watch bukan sub-koordinasi daripada PSI," kata Sugeng.

Kendati demikian, Sugeng memahami respons dari kubu terlapor yang menilai ada unsur politis terhadap laporan di lembaga antikorupsi itu. Di sisi lain, ia pun memastikan tidak ada unsur politik terhadap laporan eks Gubernur Jateng dan Dirut Jateng ke KPK tersebut.

Sebab, menurut dia, informasi dugaan korupsi tersebut masuk ke IPW sejak sebelum proses pemilihan presiden (pilpres) yang diikuti oleh Ganjar Pranowo.

Status Sugeng Teguh Santoso di PSI

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie membeberkan status Sugeng sebenarnya. Dikatakan Grace, selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Bogor, Sugeng ternyata calon legislatif (caleg) PSI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Hal itu diungkapkan Grace di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Kamis (7/3/2024). “Beliau itu ketua (DPD PSI Bogor) dan juga caleg. (Berarti) kader,” kata Grace.

Meski demikian, Grace memastikan langkah Sugeng melaporkan Ganjar bukan atas arahan PSI.  Grace juga menyebut selama ini Sugeng tidak pernah berkoordinasi dengan PSI apalagi terkait dengan urusannya di IPW.

“Tidak ada perintah partai, dari sebelum Bro Sugeng ini bergabung, itu juga beliau ini adalah pejuang anti korupsi dan sudah banyak yang beliau laporkan ketika ada indikasi-indikasi korupsi. Jadi tidak ada instruksi partai, kami pun tahunya dari media bahwa ada gugatan terkait dengan gratifikasi dan kebetulan saja saya pikir, orangnya adalah Pak Ganjar,” ujar Grace.

Sebelumnya, Sugeng mengakui bahwa dia Ketua DPD PSI Kota Bogor, tapi bukan kader PSI. Oleh karena itu, pelaporan dugaan gratifikasi Ganjar ke KPK itu tidak bermuatan politis.

"Saya jelaskan saya itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah PSI Kota Bogor. Apakah saya kader PSI? bukan. Saya bukan kader PSI, karena saya tidak pernah jadi kader PSI," kata Sugeng, Rabu (6/3/2024).

Baca lanjutannya: Ribut-ribut Soal Pelaporan Ganjar Pranowo oleh Sugeng Teguh (Bagian 2)

Related

News 4386107229445691067

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item