Bambang Trihatmodjo Ternyata Punya Pulau Pribadi

Bambang Trihatmodjo adalah putra sulung Presiden Soeharto yang memerintah Indonesia selama 32 tahun (1967-1998). Selama masa pemerintahan ayahnya, Soeharto, Bambang Trihatmodjo dikaitkan dengan berbagai bisnis yang menguntungkan, termasuk Bimantara Group, yang memiliki kepentingan di berbagai sektor seperti perbankan, kehutanan, dan media.

Dulu, tersebar pemberitaan bahwa kekayaan Bambang Trihatmodjo diperoleh melalui praktik korupsi dan nepotisme, memanfaatkan kedekatannya dengan sang ayah. Seiring berjalannya waktu, Bambang Trihatmodjo membuktikan bahwa kekayaan itu  diperoleh secara sah melalui kerja keras dan kewirausahaan.

Perkiraan kekayaan Bambang Trihatmodjo bervariasi. Beberapa sumber menyebutkan kekayaannya mencapai miliaran dolar AS. Hal ini diungkapkan sebuah akun TikTok @daftar5_ yang menyebutkan jumlah kekayaan Bambang Trihatmodjo yang fantastis.

“Pada tahun 1998 silam, kekayaan Bambang Trihatmodjo dilaporkan sekitar 3.5 miliar dollar,” ujar TikToker dalam videonya.

Dikatakan bahwa keahlian Bambang Trihatmodjo dalam berbisnis tidak bisa diragukan lagi karena sudah sangat sukses. Dengan banyaknya bisnis yang dijalani, tentu membuat Bambang Trihatmodjo mendapat pundi uang yang sangat banyak. Dengan uang tersebut, putra Soeharto ini bisa membeli apa saja yang diinginkan.

“Bambang Trihatmodjo adalah salah satu orang yang punya pulau pribadi,” terangnya.

Selain tentang bisnis, dia aktif dalam filantropi dan telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk berbagai tujuan, termasuk pendidikan dan kesehatan. Kekayaannya juga memungkinkan dia menjalani hidup mewah dan bepergian ke seluruh dunia.

Beberapa tahun terakhir, bisnis Bambang Trihatmodjo telah mengalami beberapa tantangan, terutama karena krisis ekonomi global dan perubahan lanskap bisnis di Indonesia. Namun, dia tetap menjadi salah satu pengusaha berpengaruh di Indonesia dan bisnisnya terus berkembang di berbagai sektor.

Secara keseluruhan, bisnis Bambang Trihatmodjo saat ini masih cukup kuat dan beragam, dengan fokus di sektor media, properti, dan pertambangan.