Kisah Wanita Surabaya Korban Pelecehan Selama 10 Tahun


NR (27), perempuan asal Surabaya, mendapat teror dan pelecehan seksual lewat media sosial X, Instagram, dan WhatsApp selama 10 tahun. Pelakunya ialah Adi (27) asal Jalan Kebraon.

Teror yang dialami NR terjadi mulai 2014 hingga 2024. Pelaku tak lain merupakan teman NR sewaktu duduk di bangku SMP.

"Pelaku ini adalah teman sekolah saya waktu masih SMP. Dia terobsesi kepada saya sejak masih sekolah," kata NR kepada wartawan, dikutip pada Sabtu (18/5).

Gadis yang pernah jadi penyiar radio swasta ini menduga pelaku terobsesi karena ia pernah berbuat baik kepadanya pada saat masa sekolah silam. Namun, kebaikan NR diduganya disalahartikan oleh pelaku bahwa korban suka kepadanya.

Berawal ketika NR dan Adi masih sama-sama sekolah di SMP pada 2014 lalu. Saat itu, NR melihat Adi berdiam diri di kelas ketika jam istirahat.

"Adi kan pendiam di sekolah. Suatu ketika, dia tak ajak ngobrol 'nggak ke kantin ta?' Dijawab Adi 'enggak ada uang saku'. Aku kasih uang Rp 5 ribu untuk Adi jajan, tanpa ada maksud apa-apa. Dari situlah dia neror-neror saya," ujar NR.

Bermula dari kebaikan itu, Adi diduga mulai terobsesi. NR menduga Adi menganggap dirinya memberi perhatian lebih dan ada kesempatan untuk menjadi kekasihnya. Adi mulai mencoba menghubungi NR lewat media sosial. Bahkan membuat cuitan seperti dia sudah menjadi kekasih NR.

Saat di bangku SMA pada tahun 2016, suatu ketika Adi pernah menunggu NR di depan sekolahnya, meski mereka sudah tidak satu sekolah. NR yang tidak berani menemuinya, menyuruh teman-temannya untuk mengusir Adi.

Pada 2018, Adi bahkan nekat mendatangi rumah NR. "Pertama, dia melempar jam mati yang dibungkus pakai surat cinta. Langsung tak bakar itu karena emosi," terangnya.

"Kedua, dia pernah jam 1 malam berdiri di depan rumah sampai jam 4 subuh hanya melihati rumahku saja. Kenapa saya bisa tahu? Karena ada tetangga-tetanggaku di sekitar rumah saya dan curiga itu siapa kok lihatin rumahnya (NR), dan diomongin ke mamaku. Terus setiap dia akan melancarkan aksi selalu bikin tweet kayak 'saya ke rumahmu ya', 'saya otw ke rumahmu', 'saya sudah kirim jam mati ke rumahmu' kayak gitu. Jadi aku enggak tahu aslinya kalau dia mantau rumahku sampai dini hari," paparnya.

Akhirnya, NR pun emosi. Ia menemui Adi di masjid dekat rumahnya dan memarahinya. Adi bersikukuh bilang bahwa dia suka dengan NR.

NR saat itu mengaku kepada Adi bahwa dirinya telah bertunangan. Dengan maksud agar Adi tidak mengganggu lagi.

"Terus pas tahun 2017, saya pernah ada gathering kampus di Malang dan bertepatan pas ulang tahun saya. Dia tiba-tiba mau datang ke hotel dengan bawa kue yang diketahui lewat tweet-nya itu. Saya pun minta perlindungan ke kakak tingkat saya gitu. Alhamdulillahnya dia salah hotel," jelas dia.

NR kemudian mencoba memancing Adi, ingin menghampiri rumah Adi. Tujuannya, NR ingin menemui orang tua Adi untuk mengeluhkan perbuatan anaknya.

"Kenapa kok ketemu? Jadi saya pancing 'aku pengin ketemu kamu Adi'. Saya sendirian ke rumah dia. Saya ya bilang pengin ketemu orang tuanya, maksudku biar tak jebak, tapi dia enggak mau (menemukan dengan orang tuanya)," jelas gadis yang pernah jadi penyiar radio swasta ini.

Saat di rumahnya, NR langsung meluapkan emosinya hingga tetangga Adi keluar. NR menjelaskan kepada tetangga Adi dan ia disuruh pulang.

Setelah kejadian itu, Adi sempat berhenti mencuit. Namun, beberapa hari kemudian, Adi kembali mengganggu. Bahkan lebih parah. Adi mengirim foto alat kelaminnya ke akun media sosial NR. Hingga mengancam akan membunuh lelaki siapa pun yang mendekatinya. 

"Dia mulai ganggu-ganggu lewat DM di twitter dengan kirim PAP itu (alat kelaminnya) pada tahun 2018. Dan dia terobsesi melihat foto-fotoku dijadikan bahan fantasinya dan dia mengakui. Sayangnya, enggak banyak aku screenshot bukti-buktinya," kata dia.

Tindakan itu membuat NMS merasa risih dan memblokir akun pelaku. Namun, pelaku malah semakin menjadi. Adi bahkan berkali-kali membuat akun di media sosial bahkan ganti nomor telepon, supaya dapat berkomunikasi dengan korban.

"Akunnya ada ratusan, kurang lebih 440 akun medsos Twitter dan IG. Akunnya juga diisi dengan pelecehan seksual secara verbal atau foto kelamin," ungkapnya.

NR akhirnya disarankan oleh orang-orang di sekitarnya untuk memviralkan kasus yang dialaminya lewat akun X. Atas viral cuitannya, ia melapor ke Polda Jatim pada Jumat (17/5).

Ketika ditanya mengapa baru membuat laporan setelah mendapat teror selama 10 tahun, NR mengaku tidak ada yang mengarahkan dan tak mengerti alur pembuatan laporan.

"Saya ini anak yatim, ayah saya sudah meninggal, saya tidak tau harus lapor kemana dan prosesnya bagaimana," paparnya.

Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon membenarkan adanya laporan tersebut. NR pun sudah diperiksa.

"Jadi pelapor merasa diancam diganggu dengan atas nama AP selama kurang lebih 10 tahun yang merupakan teman SMP," tambahnya.

Related

News 1192847733031080474

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item