Salim Said, Satu-satunya Wartawan yang Berhasil Mewawancarai Westerling


Wartawan senior Profesor Salim Said mengembuskan napas terakhir pada pukul 19.33 WIB, Sabtu (18/5). Banyak karya yang telah ditorehkan dalam literasi kemiliteran dan sejarah Indonesia. Salah satu yang paling fenomenal ialah kesempatan Salim Said mewawancarai langsung Kapten Raymond Westerling.    

Pemimpin Redaksi Historia, Bonnie Triyana mengungkapkan bahwa Salim Said bisa dibilang satu-satunya wartawan Indonesia yang pernah mewawancarai Westerling.               

“Salim Said meninggal dunia. Mungkin dia wartawan Indonesia pertama dan satu-satunya yang berhasil mewawancarai Kapten Westerling usai revolusi kemerdekaan Indonesia. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” kata Bonnie dikutip dari akun media X pribadinya, Minggu (19/5).

Kapten Westerling merupakan komandan Pasukan Khusus Depot Speciale Troepen atau DST yang bertanggung jawab atas pembantaian ribuan rakyat Sulawesi Selatan di sekitar tahun 1946.

Westerling juga menjadi otak dari pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di era Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1950.

Diungkap Bonnie, Salim Said begitu berkesan saat bertemu langsung dengan Westerling. Wawancara itu dilaksanakan di Belanda sekitar tahun 1970.

“Ketika menulis kisah pembantaian Westerling, saya mewawancarai Salim Said. Dia bercerita tentang pertemuannya dengan jagal rakyat Sulawesi Selatan itu. ‘Tatapan matanya seperti mata serigala,’ katanya. Kisah itu terbit pada Majalah Historia dan telah jadi buku terbitan Kompas,” jelas Bonnie. 

Related

News 7752254899897135971

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item