Ini Penyebab Pelet Tidak Perlu Terlalu Dipercaya (4)

 Ini Penyebab Pelet Tidak Perlu Terlalu Dipercaya

Naviri.Org - Ilustrasi mudahnya seperti ini. Ada cowok yang ingin hidup enak tapi tanpa modal, tanpa kerja, tanpa usaha. Maka dia pun mengambil jalan yang paling mudah sekaligus paling masuk di akalnya, yakni menggunakan pelet untuk menundukkan seorang PSK yang diincarnya.

Ketika kekuatan pelet itu bekerja sebagaimana fungsi yang diinginkannya, maka cowok itu pun memiliki segalanya. Dia bisa mendapatkan seks, sekaligus juga mendapatkan (meminta) uang dari si PSK. Dia tidak perlu bekerja, tidak perlu repot cari pasangan, dan dia pun tidak perlu cemburu kalau ada cowok lain yang mendatangi si PSK, karena toh hubungannya dengan si PSK hanya sekadar “benalu yang menempel di pohon”. Tetapi apakah semudah itu kenyataan sesungguhnya?

Tidak. Karena di dalam diri si PSK itu terdapat zat penolak di dalam psikisnya, namun tertekan dan mengendap di bawah sadarnya. Seiring dengan waktu yang berlalu, zat penolak itu semakin kuat melakukan mutasi dan terus menunggu waktu yang tepat untuk menyerang zat asing (pelet) yang telah menekannya.

Jadi, ketika kemudian suatu hari si PSK mendapati si cowok tengah bersama PSK lain, maka zat penolak di dalam dirinya pun menemukan jalan keluar, dan dia menyerang secara membabi-buta. Perasaan tertekan selama beberapa waktu berubah menjadi gumpalan kesadaran yang menciptakan kebencian teramat sangat yang kemudian secara spontan mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang dianggapnya pantas—dalam hal ini pembunuhan.

Begitu pula dengan kisah kejadian cowok yang sampai membunuh seorang PSK hanya karena mendapati si PSK tengah menerima tamu cowok lain. Apakah masuk akal hanya karena itu seorang cowok sampai membunuh si PSK? Jika ditinjau dengan sudut pandang logika, tentu saja sangat tidak masuk akal—karena tentunya cowok itu menyadari bahwa seorang PSK adalah “milik bersama” yang tak perlu membuat cemburu. Jadi, mengapa ia sampai membunuh?

Jawabannya sama saja, tak jauh beda dari ilustrasi di atas. Si cowok mungkin terkena pengaruh pelet dari si PSK yang kemudian membuat zat penolak di dalam dirinya mengendap sekian lama—sampai kemudian menemukan celahnya ketika mendapati si PSK tengah bersama cowok lain, dan kemudian zat penolak itu melakukan sesuatu yang telah lama ditunggu-tunggunya; melampiaskan dendamnya karena telah sekian lama ditekan di bawah sadar.

Sampai di sini, sudahkah kita lihat alasan-alasan mengapa pelet sebaiknya tidak perlu terlalu dipercaya...?

Baca juga: Ini Penyebab Orang Meyakini Kekuatan Pelet

Related

Psychology 5866874738390663658

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item