Search Engine dan YouTube, Bisnis Google yang Terbesar

 Search Engine dan YouTube, Bisnis Google yang Terbesar

Naviri.Org - Google sudah dikenal sebagai raksasa internet yang menguasai pasar search engine atau mesin pencari. Saat ini, Google bahkan menjadi mesin pencari nomor satu di dunia maya. Namun, sebenarnya, Google tidak hanya memiliki search engine. Mereka juga menguasai YouTube, saluran video terbesar di internet, selain juga menciptakan aneka produk seperti ponsel pintar dan mobil pintar.

Di luar hal-hal tersebut, Google juga melakukan aneka macam inovasi di bidang teknologi, khususnya di luar internet. Tujuannya, tentu saja, agar menjadi bisnis yang menguntungkan. Namun, tampaknya, sampai saat ini bisnis Google yang paling menghasilkan pemasukan terbesar masih di internet. Khususnya pada serach engine dan YouTube. Dua hal itu bisa dibilang sebagai bisnis Google yang terbesar.

Melalui search engine dan YouTube, Google bisa menjaring pemasukan dari iklan Adsense yang mereka pasang. Kenyataannya, pemasukan dari iklan masih menjadi andalan bisnis Google. Dalam laporan keuangan kuartal-III 2017, raksasa internet tersebut membukukan pendapatan sebesar 27,77 miliar dollar AS atau sekitar Rp 378,4 triliun.

Jumlah tersebut naik 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan lebih tinggi dari perkiraan analis sebelumnya, yang dipatok di angka 27,2 miliar dollar AS.

"Momentum ini adalah hasil dari investasi selama bertahun-tahun di sumber daya manusia, produk, dan kemitraan yang hebat," ujar Ruth Porat, Chief Financial Officer Alphabet, perusahaan induk Google.

Sebagian besar dari miliaran dollar AS pendapatan Google tersebut masih disumbang oleh sektor iklan melalui bisnis search dan YouTube yang menjadi andalannya. Sementara itu, bisnis-bisnis lain yang coba dikembangkan Google masih merugi.

Bisnis-bisnis di luar iklan ini disebut oleh Alphabet, perusahaan induk Google, sebagai "Other Bets". Misalnya, pengembangan mobil swakemudi oleh Waymo dan bisnis hardware smartphone Google Pixel, juga Google Fiber.

Besar kerugian yang dicatat oleh bisnis-bisnis lain tersebut mencapai 812 juta dollar AS pada kuartal III 2017. Namun, Porat menyatakan optimis mengenai peluang yang bisa diraih oleh "Other Bets" di masa depan.

Sebagaimana dirangkum dari Business Insider (27/10/2017), menyusul publikasi laporan keuangan kuartal III 2017 Google, harga saham Alphabet mengalami kenaikan sebesar 4 persen dalam sesi perdagangan after hours Kamis kemarin.

Baca juga: 5 Situs Konsultasi Kesehatan Gratis di Internet

Related

Internet 2629681331170766725

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item