Manuskrip Terlarang Berisi Ajaran Seks dari Zaman Kuno

Manuskrip Terlarang Berisi Ajaran Seks dari Zaman Kuno
Naviri.Org - Buku yang membahas tentang seks ternyata bukan baru ada di zaman kita, tapi telah ada sejak zaman kuno. Yang paling terkenal, tentu saja, adalah Kamasutra. Namun, di luar Kamasutra, ada manuskrip atau buku seks lain yang juga telah ditulis di zaman kuno, namun jarang diketahui publik akibat dicekal atau dilarang beredar selama berabad-abad.

Manuskrip kuno berisi ajaran-ajaran seks itu dipercaya ditulis oleh Aristoteles. Karena dilarang beredar, manuskrip itu pun tidak banyak yang memiliki, bahkan hanya tinggal satu di dunia. Pada tahun 1720-an, satu-satunya manuskrip itu hilang, sampai kemudian kembali ditemukan baru-baru ini. Manuskrip tersebut memberikan gambaran mengenai sejumlah kepercayaan tak masuk akal yang terjadi di masa Georgian.

Dikutip dari news.sky.com, masterpiece karya Aristoteles tersebut terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama, yang berisi mengenai sejumlah rahasia generasi pada saat itu, telah dicekal hingga tahun 1960-an. Sebuah salinan dari naskah tersebut direncanakan akan dilelang di Derbyshire pada bulan Maret mendatang.

Peringatan mengenai konsekuensi berbahaya dari sifat kebinatangan, petuah akan pentingnya rasa saling menyayangi, dan ajaran mengenai fungsi istri dalam pencitraan suami di hadapan publik.

Di antara penilaian yang tidak bersifat ortodoks dalam naskah tersebut adalah spekulasi mengenai kemungkinan adanya bayi yang dilahirkan dalam bentuk seperti binatang, sebagai hasil seorang ibu yang berhubungan badan dengan hewan.

Hal ini mengilustrasikan peringatan yang disertai dengan gambaran konsekuensi potensial akan sifat kebinatangan, termasuk anak yang lahir dengan sepasang sayap dan memiliki kaki ayam tunggal.

Individu yang ada dalam gambar tersebut diklaim lahir pada tahun 1512 di Ravenna, Italia, 200 tahun sebelum buku ini dipublikasikan.

Penyelenggara lelang, Jim Spencer, mengatakan, “hal ini adalah kesalahan pada ‘kasih sayang yang bersifat cabul dan terdistorsi’. Tapi Anda harus menggarisbawahi bahwa buku ini ditulis pada saat orang-orang masih sangat percaya pada ilmu-ilmu gaib yang berkembang di Inggris Georgian.”

“Satu abad setelah wanita pertama kali memenangkan hak untuk memilih di Inggris, buku ini membawa kita menuju masa yang sangat berbeda. Buku ini bercerita mengenai masa di mana pria menjadi sesuatu yang mengherankan bagi dunia ini, kepadanya segala sesuatu menjadi lebih rendah. Sementara itu, wanita digambarkan sebagai pihak yang harus berhadapan dengan keterlibatan seksual.”

Berdasarkan kitab Aristotelian, sekalipun menghindari untuk berkencan dengan binatang, belum tentu menjadi jaminan untuk memperoleh keturunan yang berparas menarik.

Naskah itu juga menekankan bahwa imajinasi orang tua dapat mengubah rupa anak yang nantinya akan dilahirkan. Diperingatkan bahwa ‘kekuatan imajinasi’ dapat menghasilkan bayi dengan bibir yang berbulu, bibir sumbing, ataupun bibir dower”.

Untuk menghindari hal semacam itu, maka kaum wanita disarankan untuk ‘secara sungguh-sungguh menatap suaminya dan memusatkan pikirannya hanya pada pria tersebut’ selama melakukan hubungan seks, dengan demikian maka ‘anak yang kelak akan dilahirkan akan persis mengikuti rupa ayahnya’.

Nafsu seksual wanita yang sangat besar juga dibicarakan secara panjang lebar dalam buku ini.

Dikatakan, pada saat pubertas, proses ‘pencucian alamiah’ wanita mulai mengalir dan darah secara berlimpah memenuhi tubuh mereka, sehingga menimbulkan ‘kobaran hasrat dalam pikiran” untuk terlibat dalam aktivitas seksual.

“Faktor eksternal mungkin juga akan mempertegas hal ini; di mana semangat akan menjadi terpacu dan menggelora pada saat wanita memasuki usia tersebut,” lanjut teks yang ada dalam buku itu.

Selanjutnya, disarankan agar para gadis menghindari memakan makanan keras dan berlemak, yang akan membuat tubuh menjadi panas.

Saran praktis yang disajikan berkisar antara hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan yang bahagia, hingga memperbaiki peluang penerimaan gender tertentu juga dibahas.

“Sebelum mereka memulai pelukan-pelukan mesra untuk menghidupkan harapan bersama, dan membuat mereka terbakar dalam gairah yang lebih dahsyat dengan cara melakukan cara-cara yang menggairahkan tersebut, ketahuilah bahwa cinta akan dapat mengajari mereka lebih baik dibandingkan dengan apa yang aku tulis,” ungkap sang penulis.

“Dan ketika mereka telah selesai dengan urusan alamiah mereka, sang pria harus memberikan perhatian sehingga tidak melepaskan diri terlalu dini dari pelukan sang istri”.

Saran-saran yang ada juga berkaitan pada bagaimana cara menentukan jenis kelamin calon bayi, berdasarkan jenis aktivitas seks yang dipilih oleh orang tua.

Untuk mendapatkan bayi dengan jenis kelamin laki-laki, disarankan pasangan berhubungan seks ketika matahari berada di posisi Leo dan bulan pada posisi Virgo, Scorpio, dan Sagitarius, dan pada saat itu pihak wanita berbaring menghadap ke kanan setelah melakukan hubungan seks. Untuk mendapatkan anak perempuan, maka pihak wanita harus berbaring menghadap ke kiri.

Buku yang diperkirakan telah dilarang beredar selama hampir 250 tahun ini hadir di rumah lelang Hansons di Etwall, Derbyshire. Buku ini dilelang dengan harga pembukaan sekitar 120 poundsterling.

Baca juga: Teka-teki Naskah Kuno Misterius di Birmingham

Related

World's Fact 1043871950888082321

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item