3 Paradoks yang Tidak Mampu Dijawab Otak Manusia

3 Paradoks yang Tidak Mampu Dijawab Otak Manusia

Naviri Magazine - Manusia adalah makhluk yang mampu berpikir. Sebegitu hebat pemikiran manusia, sampai berbagai peradaban dan teknologi hebat mampu diciptakan. Hanya manusia yang mampu menciptakan pesawat terbang, hingga bisa terbang lebih cepat dari burung. Hanya manusia yang bisa merancang kapal dan kapal selam, hingga bisa berenang melebihi kecepatan ikan di laut.

Namun, meski memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa, manusia nyatanya belum mampu memecahkan semua persoalan, bahkan yang paling remeh. Sebagai contoh, ada tiga paradoks yang selama berabad-abad menjadi pertanyaan terkenal, namun sampai sekarang belum mampu dijawab otak manusia. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dulu apa itu paradoks.

Apa itu paradoks?

Paradoks merupakan situasi yang timbul akibat adanya beberapa premis (yang dianggap benar/kesimpulan) yang diakui kebenarannya, tetapi bertentangan dengan pernyataan lain yang kebenarannya juga diakui, sehingga memunculkan kontradiksi atau konflik.

Dari definisinya saja, paradoks sudah terlihat membingungkan. Tetapi, secara simpel, paradoks bisa diartikan sebagai situasi ketika ada 2 pernyataan yang berbeda dan saling bertentangan, tetapi kedua pernyataan itu benar. Berikut ini tiga paradoks yang tidak/belum mampu dijawab manusia.

Grandfather Paradox

Grandfather Paradox merupakan paradoks yang terkait perjalanan waktu. Bayangkan kita ingin membunuh kakek kita, tetapi kita tidak bisa membunuhnya saat ini. Keputusannya adalah kembali ke masa lalu, dan membunuh kakek kita.

Kira-kira apa yang bakal terjadi? Jika kakek kita tidak lahir, ayah kita juga tidak akan lahir, dan berarti kita juga tidak akan lahir di dunia ini.

Yang menjadi paradoks, jika kita kembali ke masa lalu dan membunuh kakek kita, sehingga kita tidak pernah terlahir, lalu siapa yang membunuh kakek kita?

Kidnapper Paradox

Pada suatu hari, Si A diculik oleh penculik anak profesional. Penculik itu menelepon ayah dari Si A, dan memberi tebak-tebakan. Jika sang ayah dapat menebak apa yang bakal dilakukannya, penculik itu akan mengembalikan Si A. Lalu sang ayah menebak bahwa penculik tidak akan mengembalikan Si A.

Di sinilah paradoks dimulai. Jika penculik tidak mengembalikan Si A, maka tebakan sang ayah benar, dan penculik harus mengembalikan Si A sesuai janji. Tapi jika penculik mengembalikan Si A, berarti tebakan sang ayah salah, dan penculik tidak harus mengembalikan Si A.

Dan jika si penculik tidak mengembalikan Si A, berarti tebakan sang ayah benar, dan penculik harus mengembalikan Si A. Situasi ini akan berlangsung selamanya, hingga membuat penculik menyesal telah memberi tebak-tebakan.

Omnipotence Paradox

Ini paradoks sering dipakai orang aheis. Biasanya, paradoks ini dipakai untuk menggoyahkan iman kita. Isi Omnipotence Paradox yaitu; jika tuhan memang mahakuasa, dapatkah tuhan menciptakan batu yang sangat berat, sampai Tuhan sendiri tidak dapat mengangkatnya?

Jika kita mengatakan ya, berarti tuhan tidak mahakuasa, karena tuhan tidak dapat mengangkat batu yang ia ciptakan. Dan jika kita menjawab tidak, berarti tuhan juga tidak mahakuasa, karena ada hal yang tidak bisa dilakukan oleh tuhan, yaitu membuat batu yang tidak bisa diangkatnya.

Baca juga: Mungkinkah Kita Menciptakan Mesin Waktu? Ini Jawabannya

Related

Science 8782458368843246968

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item