Adolf Hitler dan Kisah Hancurnya Ekonomi Jerman (2)

Adolf Hitler dan Kisah Hancurnya Ekonomi Jerman

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Adolf Hitler dan Kisah Hancurnya Ekonomi Jerman - 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Utang nasional juga terlihat jauh lebih rendah dari aslinya, karena porsi besar utang berstatus utang swasta. Padahal itu adalah utang milik perusahaan abal-abal bikinan pemerintah Jerman, yang artinya utang Mefo m.b.h. adalah utang pemerintah Jerman.

Sebagai gambaran, nilai obligasi pemerintah Jerman pada tahun 1939 bernilai 19 miliar RM, sedangkan Mefo Bill yang masih beredar senilai 12 miliar RM. Jadi 38,71% utang pemerintah Jerman kala itu tidak terdeteksi, karena berstatus utang swasta.

Dengan kata lain, sistem manipulasi ini membuat kondisi perekonomian Jerman berada dalam kondisi lebih rentan dari yang tercatat di atas kertas. Masyarakat juga tidak menyadari seberapa parah kondisi ekonomi mereka, dan bahwa kegiatan ekonomi mereka ditopang oleh surat utang yang tidak berharga.

Apa pemerintah saat itu tidak memikirkan dampak dari kebijakan mereka? Kenapa bank sentral mau memfasilitasi tindakan manipulasi seperti ini?

Hjalmar Schacht, yang merupakan otak di balik kebijakan Mefo Bill, merupakan direktur bank sentral Jerman waktu itu. Jadi, alasan kenapa bank sentral mau memfasilitasi scheme ini karena biangnya adalah direktur mereka sendiri!

Berdasarkan pengakuan Hjalmar Schacht dalam memoarnya, berjudul The Magic of Money, pada awalnya rencana Schacht melalui program ini adalah merangsang jalannya roda perekonomian dari sektor pertahanan. Ketika ekonomi sudah berjalan dan pendapatan meningkat, pemerintah akan membayar utang itu melalui penarikan pajak pendapatan.

“When the MEFO system was introduced I fully expected that the revitalisation of the economy would result in such progress in the growth of incomes and in capital formation that repayment would be made possible by growth in taxation yield together with loans.” (Schacht, 1967: 114-115)

Sayangnya, menurut Schacht, ambisi Hitler dalam program Rearmament-nya merusak rencana itu. Pemerintah terus menerbitkan Mefo Bill hingga pada level di mana Reichsbank dan negara berada dalam posisi rentan jika diteruskan.

Merediskonto wesel sebanyak itu dapat menimbulkan inflasi yang tidak terkontrol. Pemerintah Jerman juga akan semakin kesulitan dalam membayar utang ketika jatuh tempo nanti.

Kemudian, banyaknya pesanan barang dari pemerintah, ketika kapasitas produksi negara mencapai titik maksimum (full employment), juga akan menimbulkan kenaikan tingkat harga atau demand-pull inflation.

Pertanda buruk mulai dapat dilihat pada tahun 1937, ketika tingkat harga mulai naik dan pengangguran menjadi sangat sedikit, sampai-sampai para pelaku usaha saling berebut tenaga kerja. Kondisi ekonomi saat itu berada pada posisi full employment dan mulai mengalami overheating, sehingga setiap penambahan stimulus ekonomi semacam Mefo Bill tidak akan berpengaruh pada kenaikan output, melainkan hanya menyebabkan kenaikan tingkat harga.

Sampai akhirnya, pada 1937, setelah perdebatan alot dengan sang Fuhrer, Schacht memutuskan untuk menunda penerbitan Mefo Bill lebih lanjut, ketika nilai Mefo Bill yang beredar mencapai 12 miliar RM.

“In 1937 the first price increases became evident, and full employment had nearly been achieved. Employers began to compete with each other for workers. In the beginning of 1937 I therefore informed Hitler that I would be suspending the MEFO credits. A long-drawn-out dispute ensued. I threatened to resign from my post as President of the Reichsbank if Hitler did not sanction my proposed action. A compromise was reached, whereby I would continue in office for another year, that being conditional upon thesuspension of the MEFO credits once they had reached a totalvolume of 12.milliards. Hitler agreed, and kept his word.” (Schact, 1967: 114)

Masalah mencapai puncaknya pada tahun 1939. Hitler memberi instruksi pada menteri keuangan saat itu, untuk tidak membayar Mefo Bill senilai 3 miliar RM yang telah jatuh tempo. Hitler juga terus menambah pesanan produksi peralatan perang, meskipun dia sadar pemerintah sudah tidak sanggup melunasi utang-utangnya.

Melihat kondisi ini, Rheichsbank pun memutuskan untuk menghentikan bantuan kredit pada pemerintah. Hal ini berujung pada pemecatan Schacht oleh Hitler. Tak lama kemudian, Hitler mengeluarkan dekrit yang memerintahkan Reichsbank untuk memberikan semua kredit yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Utang-utang dari Mefo Bill yang telah jatuh tempo diinstruksikan untuk dilunasi melalui percetakan uang. Akibatnya sudah bisa dipastikan, Jerman mengalami inflasi besar-besaran sebelum memulai PD II. Menteri keuangan sang Fuhrer pun mendapat tugas untuk mengumumkan kebangkrutan pemerintah.

Kesimpulan

Pada dasarnya, yang dilakukan Schacht dan jajaran pemerintahan Hitler sebenarnya tidak lebih dari kebijakan ekspansif, baik dari sektor fiskal maupun moneter, yaitu dengan dilakukannya usaha defisit anggaran (melalui penerbitan Mefo Bills) dan memperbanyak percetakan uang (melalui penukaran dan perputaran Mefo Bills) secara rahasia, melalui mekanisme yang bisa dibilang cukup kompleks.

Dengan mekanisme ini, Jerman pada saat itu mampu mengakali berbagai peraturan yang membatasi kebijakan anggaran mereka. Akan tetapi, Schacht dan Hitler memiliki visi yang berbeda dari sistem ini. Schacht memandang ini sebagai cara untuk menyelamatkan kondisi ekonomi Jerman yang terus memburuk, sedangkan Hitler memandang sistem ini seperti ajang “borong senjata gratisan”.

Perbedaan perspektif ini menjadi salah satu faktor yang membuat sistem Mefo Bills berakhir, dengan menghancurkan sistem ekonomi Jerman.

Baca juga: Fakta Tersembunyi di Balik Perang Dunia I dan II 

Related

Mistery 3376667749173797177

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item