Kisah Persaingan Nikola Tesla dan Thomas Edison

Kisah Persaingan Nikola Tesla dan Thomas Edison

Naviri Magazine - Nikola Tesla dan Thomas Edison adalah dua penemu terkenal dari abad ke-19, yang masing-masing memiliki penggemar sendiri. Ada banyak orang yang mengagumi Thomas Edison, dan banyak pula yang mengagumi Nikola Tesla.

Pengidolaan terhadap dua ilmuwan itu bahkan sampai menyerupai fanatisme bagi sebagian orang. Bisa jadi, hal itu berawal dari kisah persaingan antara Nikola Tesla dan Thomas Edison yang terjadi di masa lalu.

Nikola Tesla pernah bekerja di perusahaan milik Edison, yaitu Edison Machine Works. Ketika bekerja di sana, Tesla hanya diberi gaji $10 per minggu. Sedangkan setiap ada paten, uang yang selalu mampir ke kantong Edison ada di kisaran $30.000.

Fakta menarik lainnya adalah legenda “War of Currents” yang terjadi saat itu, yang mengacu pada 2 konsep transmisi listrik, AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current).

AC diusung oleh Tesla, sedangkan DC oleh Edison. Mereka berbeda pendapat soal mana yang lebih efisien dalam power transmission. Di kemudian hari, ternyata AC terbukti lebih bisa melakukannya dengan efisien. Apalagi jika menggunakan teknik 3-phase yang juga dikembangkan oleh Tesla.

Tapi saat itu Edison melakukan propaganda ke masyarakat dengan menyebarkan bukti bahwa AC berbahaya dan mematikan. Karakter Tesla lantas dibunuh oleh Edison, dengan pertunjukan menyetrum gajah (memakai arus AC) hingga mati. Dengan itu, Edison mengatakan bahwa DC lebih aman.

Edison, dengan taktik intimidasi, sering menyewa sekelompok orang untuk menghancurkan teknologi lain demi memastikan bayaran dari patennya. Untuk makin memperburuk nama Tesla, Edison gencar melakukan kampanye melawan Tesla. Dia melangkah lebih jauh dengan menciptakan kursi listrik yang menggunakan listrik AC temuan Tesla, untuk mengeksekusi mati orang.

Hukuman mati menggunakan kursi listrik pertama kali menjadi sangat mengerikan dan berantakan. George Westinghouse, seperti dikutip media, mengatakan, "Mereka akan melakukan lebih baik dengan menggunakan kapak (hukuman mati)." Jadi eksekusi pertama oleh kursi listrik terjadi hanya untuk membuktikan bahwa temuan Tesla salah, dan melestarikan saham keuangan Edison.

Selain itu, Tesla juga kalah dukungan atas keinginannya untuk membuat sumber energi gratis yang tidak akan pernah habis, sedangkan ketamakan Edison menang dan jelas sangat komersialistis. Konon, gara-gara perseteruan itulah Tesla akhirnya didepak dari perusahaan Edison.

Memang, untuk sesaat DC menjadi favorit kala itu, tetapi sejarah akhirnya berbalik dan membuktikan bahwa AC lebih pantas menjadi standar internasional untuk power transmission.

Sekitar tahun 1916, Tesla bangkrut karena tumpukan pajaknya. Ia meninggal pada 1946 dalam kemiskinan, dan dengan utang yang menggunung. Sedangkan Edison, saat hidupnya bisa membeli rumah di atas area 5,5 hektar di New Jersey hanya sekadar untuk hadiah pernikahan dengan istri keduanya.

Baca juga: Tesla dan Thomas Edison, Siapa Lebih Genius?

Related

Science 7754549357500546785

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item