Misteri Keberadaan “Men in Black” di Dunia Nyata

Misteri Keberadaan “Men in Black” di Dunia Nyata

Naviri Magazine - Masyarakat luas mengenal Men in Black atau MIB melalui film Hollywood yang dibintangi oleh Will Smith. Seri film tersebut menggambarkan bahwa MIB adalah pasukan khusus yang terkait dengan pengurusan alien atau makhluk-makhluk luar angkasa yang ada di bumi.

Namun, ternyata ada pula MIB dalam kehidupan nyata, alias bukan fiksi! Beberapa catatan sejarah bahkan menyinggung keberadaan sekelompok orang misterius yang berkekuatan dengan hal-hal berbau luar angkasa.

Di dunia nyata, definisi Men in Black (atau disingkat MIB) bukan orang-orang yang mengenakan jas hitam rapi, bekerja sebagai agen rahasia pemerintah dan bertugas untuk membasmi alien.

Justru sebaliknya, Men in Black merupakan sebutan bagi orang-orang yang mengenakan pakaian serba hitam, dan biasanya mendatangi saksi mata yang pernah melihat UFO. Terutama jika saksi tersebut berhadapan langsung dengan makhluk luar angkasa.

Dari berbagai kesaksian serta interview dengan orang-orang yang pernah didatangi MIB, ternyata tujuan mereka adalah menyalahkan presepsi si saksi dan menyesatkan mereka, bahwa yang mereka lihat bukan alien. Tapi itu hanya salah satu definisi yang beredar mengenai Men in Black, karena banyak kalangan yang memiliki pendapat lain.

Seorang penulis Amerika, bernama Jerome Clarck, menyatakan bahwa MIB tidak selalu berpakaian serba hitam. Menurut Clarck, sebutan itu hanya istilah umum yang menggambarkan orang-orang berpenampilan di luar kebiasaan atau eksentrik.

Mereka kadang memakai pakaian yang sudah lama atau ketinggalan zaman, seragam USAF (United States Air Force), atau bahkan mengenakan model yang nantinya bakal booming di masa depan.

Kebanyakan, para agen MIB digambarkan selalu memakai kacamata hitam sebagai aksesoris wajib, dimana hal itu disinyalir untuk menutupi bentuk mata mereka, karena sipit. Ada pula yang menyebutkan, mata agen MIB berbentuk aneh dan besar karena pengaruh tiroid, sebagian bahkan percaya bentuk mata mereka sama seperti alien.

Karena mereka agen khusus, bukan tidak mungkin cara hidup mereka juga ditangani secara khusus pula. Selain mata, jari-jari para agen MIB juga dikabarkan lebih panjang dari manusia normal, dan suara mereka mirip suara robot. Pelengkap lain yang biasanya digunakan adalah mobil Cadillac antik berwarna hitam yang terlihat selalu seperti baru.

Fenomena MIB

Fenomena keberadaan MIB ternyata pernah sangat popular di tahun 1950 dan 1960. Pada masa tersebut, tercatat beberapa agen MIB pernah melakukan intimidasi pada seorang reporter yang bertempat tinggal di Pinewood, West Virginia. Reporter tersebut dipaksa berhenti menulis artikel mengenai keberadaan MIB di pinewood, yang ia kirimkan pada koran lokal dan nasional.

Perlu dicatat bahwa Pinewood merupakan daerah yang sangat popular dengan makhluk yang dijuluki Mothman di akhir era 1960-an. Fenomena Mothman pun secara tidak langsung menguatkan dugaan bahwa MIB beroperasi di Pinewood untuk menyelidiki keberadaan makhluk Mothman tersebut.

Laporan mengenai Men in Black paling mendetail terjadi pada 1976, ketika seorang pria bernama Dr. Herbert Hopkins, berusia 58 tahun, melaporkan bahwa ia pernah didatangi Men in Black.

Hopkins, yang berprofesi sebagai konsultan mengenai UFO, ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai Vice President of New Jersey UFO Research Organization yang ingin berbincang-bincang denganya.

Anehnya, orang tersebut, yang mengenakan pakaian serba hitam, sudah muncul di teras rumahnya beberapa menit setelah Dr. Hopkins menaruh gagang telepon. Ia juga menemui banyak kejanggalan selama berbicara dengan tamunya.

Banyak keanehan mengenai penampilan, tinduk-tanduk, serta ucapan orang itu, yang menimbulkan munculnya banyak teori mengenai identitas mereka yang sebenarnya. Beberapa teori konspirasi menyebut kalau agen MIB bukan manusia biasa, tapi ras hybrid manusia-alien. Mereka bertugas membersihkan segala bukti fisik mengenai campur tangan alien yang tersisa di bumi.

Karena itu penampilan agen MIB tampak berbeda dari manusia biasa. Namun ada juga yang percaya bahwa mereka adalah agen pemerintah (misalnya agen CIA) yang berusaha menutup-nutupi penampakan UFO.

Para agen MIB digambarkan selalu bekerja dengan sangat profesional, teliti, dan sistematis. Mereka akan memeriksa serta mempelajari seluruh informasi dari orang yang bakal mereka kontak, sampai ke detail yang paling kecil sekali pun. Disamping itu, para agen MIB kelihatan sangat terlatih menyesuaikan diri, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dapat berubah setiap saat.

Namun, perilaku mereka dapat berbeda-beda pada setiap individu. Terkadang mereka bisa bertingkah seperti agen rahasia, yang berusaha menguak serta mengoleksi data sebanyak mungkin mengenai fenomena yang dilihat oleh subjek interogasi. Tapi di sisi lain, mereka dapat pula berlaku layaknya manusia biasa, yang meyakinkan bahwa fenomena yang dilihat saksi adalah tidak nyata.

Para agen MIB kadang bertingkah sangat serius, namun dapat pula sangat ramah dan penuh humor pada situasi tertentu. Uniknya, ada yang beberapa saksi menyatakan bahwa tindak-tanduk mereka seperti robot yang sudah diprogram, sehingga reaksi mereka menjadi sangat kikuk sewaktu memasuki situsi di luar dugaan.

Pendapat lain mengenai MIB

Walau fenomena MIB banyak dilaporkan pada tahun 1950-1960, beberapa peneliti seperti John Keel menemukan kemiripan antara laporan mengenai aksi para MIB dengan catatan penampakan iblis. Ia menjelaskan bahwa kemunculan agen MIB sangat pararel dengan dongeng maupun mitos mengenai orang yang bertemu dengan iblis.

Sementara itu, Jerome Clarck mengutip tulisan Bill More, yang menyatakan, "Men in Black merupakan staf pemerintah yang bekerja dalam penyamaran, anggota unit khusus bernama Air Force Intteligence, atau kini dikenal juga sebagai Air Force Special Activities Center (AFSAC).”

Teori konspirasi yang juga dikutip oleh Jerome Clarck berasal dari Dr Michael D. Swords, yang memaparkan bahwa MIB merujuk pada unit khusus CIA yang meneliti eksperimen psikologis manusia. Mereka berkutat dengan individu yang dianggap berisiko tinggi dalam membahayakan keamanan nasional, karena mengetahui banyak arsip rahasia pemerintah. Oleh karena itu ditugaskanlah agen-agen khusus dari AFFTC Det 3 untuk memastikan mereka tetap tutup mulut.

Baca juga: Face on Mars, Misteri Wajah Manusia di Planet Mars

Related

Science 5662957086900457292

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item