Penemuan Bukti Keberadaan Banjir Besar di Zaman Nabi Nuh

Penemuan Bukti Keberadaan Banjir Besar di Zaman Nabi Nuh

Naviri Magazine - Sekelompok peneliti, yang diketuai Dr. Robert Ballard—yang sebelumnya menemukan bangkai kapal Titanic—telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki.

Mereka menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu, di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh, seperti yang diceritakan dalam kitab suci.

Para ilmuwan mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang telah tenggelam, yang disebabkan banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM. Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard.

Ballard menerangkan bagaimana sebuah robot bawah air yang meninjau 300 kaki di bawah permukaan air, telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh.

“Beberapa artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi, terdiri dari kayu berukir, beberapa cabang kayu, dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti lumpur,” ujar Ballard.

Dr. Ballard dan timnya mengawali penelitian di kawasan tersebut, setelah dua kapal selam pakar geologi dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan banjir besar, ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan, apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair.

Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air, walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan, pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus pecah, dan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut lain.

Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali lebih besar dibanding air terjun Niagara.

Mereka menyatakan, bukti ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa kulit kerang dari kawasan tersebut berusia lebih dari 7.000 tahun. Sementara kulit kerang dari laut lain berusia sekitar 6.500 tahun.

Ballard menerangkan, “Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin, dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut.”

Baca juga: Misteri Keberadaan “Men in Black” di Dunia Nyata

Related

Science 3509938904798349295

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item