3 Pandangan Tentang Keperawanan Paling Aneh di Dunia

3 Pandangan Tentang Keperawanan Paling Aneh di Dunia

Naviri Magazine - Keperawanan sering dilekatkan pada wanita, dan sebutan perawan biasa ditujukan kepada wanita yang belum menikah, atau lebih spesifik kepada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual dengan siapa pun. Karenanya, wanita yang masih perawan akan kehilangan keperawanannya pertama kali, saat menjalani hubungan seksual pertama dengan pria yang menjadi pasangannya.

Setidaknya, pandangan semacam itu dianut oleh banyak orang di berbagai negara. Namun, ternyata, sebagian orang juga memiliki persepsi dan kepercayaan tersendiri terhadap keperawanan, sesuai adat atau budaya mereka. Berikut ini adalah tiga pandangan yang bisa dibilang sangat aneh terkait keperawanan.

Selama belum menikah, dianggap masih perawan

Di beberapa budaya, seorang wanita yang belum menikah akan tetap dianggap perawan, meski ia menjalani praktik prostitusi. Hanya pernikahan yang membuatnya kehilangan keperawanan. Di hari pernikahan, calon pengantin wanita diperlakukan sebagai seorang perawan, mengenakan gaun putih, dan mempersembahkan dirinya yang suci kepada suaminya.

Dianggap masih perawan jika belum melahirkan

Di beberapa negara, arti keperawanan disimbolkan ketika seorang wanita yang menikah namun tidak mempunyai anak. Keperawanannya akan hilang ketika anak pertama lahir dari rahimnya. Jadi, keperawanan akan hilang ketika menjadi seorang ibu, bukan ketika melakukan hubungan seksual.

Wanita yang menikah diharuskan sudah tak perawan

Selain dua di atas, ada beberapa orang yang menyatakan bahwa ‘darah di malam pertama menakutkan’. Mereka mengartikan darah sebagai sesuatu yang negatif. Oleh karena itu, para wanita hanya akan menikah setelah selaput daranya robek dengan melakukan hubungan seksual dengan orang asing, yang tugasnya mengambil keperawanan.

Setelah itu, para wanita boleh menikah, dan mereka menawarkan bentuk keperawanan yang lebih murni kepada suaminya dibanding sebelumnya, karena hubungan seks keduanya tidak ada lagi darah. Sementara para pria yang bertugas merenggut keperawanan, dianggap sebagai pemberani karena berhadapan dengan bahaya, yaitu adanya kontak dengan darah.

Baca juga: Di Kota Ini, Punya Pacar Satu Dianggap Kurang Gaul

Related

World's Fact 8645112492441034725

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item