Peran Penting Kecerdasan Buatan di Balik Bisnis E-Commerce

Naviri Magazine - Bisnis e-commerce telah menjadi bisnis besar di dunia maya. Ada berbagai perusahaan e-commerce yang saling bersaing di bisnis ini, dari Bukalapak, Tokopedia, Lazada, dan lain-lain. Masing-masing tentu berusaha memberikan keunggulan, demi meraih hati konsumen dan pelanggan.

Dalam usaha memberikan pelayanan terbaik, ternyata perusahaan-perusahaan e-commerce juga memanfaatkan teknologi AI atau kecerdasan buatan, demi bisa memanjakan pelanggan sekaligus memberi respons lebih cepat. Hal ini diakui oleh Bukalapak, sebagai salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia.

Dapat meningkatkan nilai transaksi

Perusahaan jual beli online Bukalapak meyakini teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) memiliki potensi untuk digunakan dalam mengembangkan bisnisnya.

Salah satu penerapannya di Bukalapak yaitu untuk meningkatkan nilai transaksi di platform mereka, salah satunya dengan cara menampilkan menu rekomendasi produk yang sesuai dengan ketertarikan pelanggan.

Dengan memanfaatkan teknologi AI, Bukalapak mampu mencatatkan transaksi tambahan yang nilainya diklaim lebih dari 50 miliar per bulan. "Lewat pengembangan AI ini, pelanggan dapat merasakan pengalaman belanja yang nyaman," ujar CEO Bukalapak, Achmad Zaky.

Dapat memahami karakteristik pelanggan

Achmad Zaky menjelaskan bahwa teknologi AI sudah berkembang pesat di perusahaannya, karena bisa memahami karakteristik pelanggan. Semakin sering pelanggan berinteraksi dengan platform Bukalapak, maka AI akan mempelajari hal tersebut untuk membantu pelanggan menemukan barang-barang sesuai keinginan.

Contohnya, ketika pelanggan sedang membandingkan produk case HP, maka AI akan mempelajarinya, dan bisa menampilkan produk case HP lain yang kriterianya mendekati. AI bahkan bisa menampilkan produk pendukung lainnya yang relevan, seperti paket data, screen guard, hingga smartphone.

Meningkatkan respons customer service

Penerapan teknologi AI tak hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai transaksi. Bukalapak juga menggunakan AI untuk meningkatkan respons petugas layanan pelanggan mereka.

“Sentuhan manusia wajib ada, meskipun menggunakan AI, terutama untuk customer service. Dengan AI, manusia dapat memahami permasalahan dan menemukan solusi lebih cepat,” jelas Zaky.

Penerapan teknologi kecerdasan buatan tidak hanya dimanfaatkan untuk meningkatakan nilai transaksi. Bukalapak juga menggunakan AI untuk meningkatkan layanan customer service mereka.

Seiring dengan pertumbuhan volume transaksi dan jumlah pelanggan Bukalapak dari tahun ke tahun, pihaknya memanfaatkan teknologi AI untuk mengefisiensi bisnis mereka. Pertumbuhan tim operasional juga tak kalah penting untuk mengembangkan suatu perusahaan.

Dalam kerja praktiknya, AI bertugas untuk membantu customer service dengan menganalisis tulisan terkait permasalahan yang dialami pengguna. AI juga melakukan estimasi terkait tingkat kepentingan permasalahan, dan menentukan tim mana yang paling tepat untuk membantu pelanggan secepatnya.

Achmad Zaky mengatakan, “AI meningkatkan kecepatan respons tim customer service kami hingga enam kali lipat.”

Teknologi kecerdasan di Bukalapak turut dibekali dengan kemampuan yang dapat mengidentifikasi pelanggan-pelanggan mereka yang tergolong VVIP, sehingga customer service mereka dapat memberi pelayanan dengan maksimal. Tak hanya pelanggan VVIP saja, AI juga mampu membantu mengenali para pelapak baru yang membutuhkan bantuan pengingat, terkait pengiriman sebuah barang.

Bukalapak bukan satu-satunya e-commerce yang memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi. Perusahaan toko online JD.ID pun tidak mau ketinggalan memanfaatkan teknologi AI dalam perusahaan mereka.

Semoga dengan maraknya teknologi AI di negara kita dapat memajukan ekonomi melalui e-commerce yang memanfaatkan teknologi AI.

Baca juga: 5 Teknologi yang Paling Menakutkan Jika Disalahgunakan