Swedia, Negara yang Paling Jarang Menggunakan Uang Tunai

Swedia, Negara yang Paling Jarang Menggunakan Uang Tunai

Naviri Magazine - Cashless society adalah istilah untuk menyebut masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang tunai untuk berbelanja atau membayar sesuatu, dan hal itu kini mulai menjadi fenomena di mana-mana, bahkan termasuk di Indonesia. Masyarakat di mana pun didorong agar menggunakan transaksi nontunai.

Terkait hal itu, Swedia menjadi negara yang paling jarang menggunakan uang tunai. Laporan perusahaan jasa pengiriman uang, G4S, menyebut negara yang mengadaptasi gerakan ekonomi nontunai tercepat di dunia adalah Swedia. Rasio peredaran uang tunai dan nominal penarikan uang melalui ATM di negara tersebut adalah terendah di dunia.

Catatan bank sentral Swedia, Sveriges Riskbank, menyebut stok mata uang yang beredar hanya 1,4 persen dari kebutuhan, dan penarikan uang tunai melalui ATM hanya 5,5 persen terhadap PDB. Padahal, 99,7 persen penduduk Swedia berusia lebih dari 15 tahun, memiliki akses perbankan.

Survei terbaru yang dilakukan Bank Sentral Swedia menyebut, hanya 15,9 persen dari transaksi pembayaran dilakukan dengan uang tunai. Survei terbaru Sveriges Riskbank menyebut peredaran uang tunai Swedia secara absolut turun 38 persen, sepanjang 2016. Periode yang sama, jumlah ATM juga terpangkas 20 persen dan hanya tersisa 2.850 ATM di seluruh negeri. Dengan begitu, ada 29 ATM untuk setiap 100 ribu warga Swedia.

Kantor cabang bank berkurang 11,9 persen. Jumlah kartu yang diterbitkan perbankan juga turun 9,6 persen. Total transaksi menggunakan kartu di Swedia hanya 47,2 persen, dengan jumlah transaksi menggunakan kartu sebanyak 298,9 kali per kapita. Warga Swedia lebih menggantungkan diri dengan transaksi elektronik.

Terbukti dengan jumlah transaksi elektronik yang tumbuh signifikan sebesar 142 persen sepanjang 2016, menjadikan Swedia sebagai negara pengguna transaksi elektronik tertinggi di dunia.

Inovasi terbesar bisa didapat di aplikasi ponsel yang dikenal dengan Swish, memungkinkan transfer rekening antar bank secara instan. Penduduk pun tak lagi diperbolehkan membayar angkutan umum menggunakan uang tunai sejak 2016.

Toko-toko di Swedia juga memasang tanda “No cash, please”, alias meminta konsumen melakukan pembayaran non tunai. Itu semua berkat aturan yang dikeluarkan pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Stefan Lofven, sehingga Swedia dinilai sebagai contoh negara terbaik dalam menerapkan cashless society.

Baca juga: Menakar Keuntungan Serta Kerugian Uang Tunai dan Nontunai

Related

World's Fact 1504912003029418961

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item