Misteri Hilangnya Tabut Perjanjian dari Zaman Nabi Musa (Bagian 2)

Misteri Hilangnya Tabut Perjanjian dari Zaman Nabi Musa

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Hilangnya Tabut Perjanjian dari Zaman Nabi Musa - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Tiga ratus tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel, dan dampaknya sangat buruk bagi mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka, Tabut itu tak melindungi mereka dalam perang melawan orang Filistin. Sebanyak 30 ribu orang tewas, dan orang Filistin mengambil Tabut itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah borok dan tikus merebak akibat Tabut tersebut.

Akhirnya, di bawah King David (Daud), orang Israel bisa mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan pertahanan terakhir dari pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem dijadikan ibu kota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk menempatkan Tabut tersebut, tapi putranya, Salomo/Sulaiman, yang mebangunnya. Karena hal tersebut, bukit Moria menjadi "titik tertinggi" di kota itu.

Visi Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang. Hanya kayu cedar dan batu terbaik yang dipakai untuk membuatnya, dan titik tertingginya menjulang hingga 20 lantai. Salomo berutang besar untuk membangunnya, karenanya ia harus memberikan 20 desa terdepan untuk kerajaan tetangga.

Setelah memeriksa dan mendapati masih ada dua buah batu Sepuluh Perintah Allah yang tersimpan di dalam Tabut, Salomo lalu menempatkannya di tengah-tengah Bait Suci. Hanya pendeta tinggi yang bisa mendekati dan memasuki ruang penyimpanan tersebut, itu pun mereka harus masuk dengan menggunakan pakaian khusus sambil membakar dupa.

Lalu, bagaimana benda penting yang berisi kehadiran Allah bisa lenyap begitu saja? Sekarang, di manakah Tabut itu berada? Itulah teka-teki terbesarnya.

Banyak orang masih mencari Tabut tersebut hingga saat ini, dan itu dimulai dari Bait Suci yang dibangun Salomo, sebagai tempat untuk menyimpan Tabut. Tapi kini, tak ada satu pun artefak atau batu yang menunjukkan di mana tepatnya Tabut itu berdiri di Bukit Bait Suci Yerusalem.

Tembok Ratapan yang terkenal mungkin sekarang merupakan situs suci Yahudi yang berharga. Tembok ini merupakan sisa-sisa Bait Suci kedua yang dibangun berabad-abad setelah Tabut itu lenyap. Sebagian penyembah di sini menunggu saatnya penghuni bukit Bait Suci Dome of the Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan didirikan di tempat tersebut.

Inilah salah satu faktor yang menimbulkan perselisihan hebat tanpa henti, antara Israel dan Palestina hingga sekarang.

Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu ditempatkan di sana sekitar 955 SM. Tapi, sekitar tahun 620 SM, rujukan tentang artefak terpenting dalam agama Yahudi ini berhenti. Lenyap begitu saja dari sejarah. Hanya satu hal yang jelas, krisis sebesar bencana internal maupun eksternal yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari Bait Suci.

Krisis pertama yang sesuai dengan hal ini adalah serangan Firaun Mesir bernama Shishak, beberapa puluh tahun setelah Bait itu dibangun. Skenario Shishak inilah yang mengilhami petualangan Indiana Jones di Mesir, dalam film Indiana Jones: Raiders of the Lost Ark.

Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Firaun bernama Sheshonq menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM. Tapi Sheshonq tidak pernah menguasai kota Yerusalem. Karena ia cukup puas dikirimi setumpuk harta dan upeti, agar tidak menyerang Yerusalem. Apakah yang disebut sebagai harta dan upeti itu termasuk Tabut Perjanjian? Berapa besar kemungkinannya?

Jawabannya sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela menyerahkan benda tersucinya. Lebih jauh lagi, Tabut itu masih berada di Bait Suci waktu Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea, sekitar tahun 620 SM. Tapi 30 tahun kemudian, yaitu tahun 587 SM, muncul krisis yang menurut banyak cendekiawan menjelaskan hilangnya Tabut tersebut.

Kota dan Bait Suci diduduki dan dijarah orang Babilonia, dipimpin oleh raja terkenal, Nebukadnezar. Tampaknya, Tabut itu dibawa oleh para tentara Babilonia.

Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan pencatat yang sangat ahli, dan mereka mencatat terperinci segala hal yang diambil dari Bait Suci. Satu benda yang jelas tak tercatat adalah Tabut Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak mencatatkannya di antara barang-barang jarahan, karena benda itu sudah tidak ada disana. Jadi, di manakah Tabut itu?

Mungkin tak ada seorang pun yang mengetahui di mana saat ini benda itu berada. Namun, ada harapan kritis bagi semua yang percaya bahwa Tabut itu masih ada di dunia, dan belum hancur. Mungkin ada seseorang yang cukup cerdik menyelundupakan Tabut itu keluar dari Bait Suci, sebelum bahaya menjadi krisis.

Baca juga: Misteri Penemuan Bekas-Bekas Atlantis yang Memukau Dunia

Related

Mistery 1581660520637317411

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item