Kisah Nabi Yunus dan Kaumnya, Hingga Ditelan Ikan Raksasa

Kisah Nabi Yunus dan Kaumnya, Hingga Ditelan Ikan Raksasa

Naviri Magazine - Yunus (Inggris: Jonah, Ibrani: Yonah, Latin: Ionas) hidup pada sekitar 820-750 SM. Dia seorang nabi dalam agama samawi (Islam, Yahudi, Kristen) yang disebutkan Al-Qur’an dalam Surah Yunus, dan Alkitab dalam Kitab Yunus. Ia ditugaskan berdakwah kepada orang Assyiria di Ninawa-Iraq.

Namanya disebut 6 kali dalam Al-Quran, dan ia wafat di Ninawa-Iraq. Yunus bin Matta adalah keturunan Benyamin bin Ya’qub.

Berdakwah di Ninawa

Yunus bin Matta diutus oleh Allah untuk menghadapi penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Berulang kali, Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka.

Hanya ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedangkan Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana.

Penolakan penduduk Ninawa

Ajaran-ajaran Nabi Yunus, bagi para penduduk Ninawa, merupakan hal baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya, mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang yang sudah menjadi adat kebiasaaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa agama itu adalah seorang asing yang tidak seketurunan dengan mereka.

Mereka berkata kepada Nabi Yunus, “Apa kata-kata yang kau ucapkan itu, dan kedustaan apa yang kau anjurkan kepada kami tentang agama barumu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati, yang kami sembah dan disembah oleh nenek moyang kami sejak dahulu.

“Alasan apa yang membenarkan kami meninggalkan agama yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantinya dengan agama baru? Kau orang asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami. Apa kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami? Hentikan perbuatan sia-siamu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu, karena kami teguh dengan ajaran moyang kami.”

Nabi Yunus berkata, ”Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid, sesuai dengan amanah Allah yang wajib kusampaikan padamu. Aku hanya pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan, dan menuntunmu di jalan yang lurus. Aku tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku.

“Namun, jika kamu tetap bertahan pada akidah moyangmu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku, dengan menurunkan azab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud.”

Mereka menjawab dengan menantang, “Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu, dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!”

Nabi Yunus tidak tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala. Ia pergi dengan marah dan jengkel, sambil meminta Allah menghukum mereka.

Penduduk Ninawa bertobat

Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa gelisah, karena mendung gelap, binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh.

Mereka takut ancaman Yunus benar-benar terjadi atas mereka. Akhirnya, mereka sadar bahwa Yunus adalah orang yang benar, dan ajarannya berasal dari Allah. Mereka kemudian beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus. Mereka lari tunggang langgang dari kota, mencari Yunus sambil berteriak meminta pengampunan Allah atas dosa mereka.

Allah Yang Maha Pemaaf pun mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih seperti sedia kala. Penduduk Ninawa tetap berusaha mencari Yunus agar ia bisa mengajari agama dan menuntun mereka di jalan yang benar.

Yunus ditelan ikan Nun

Keadaan Yunus, setelah pergi dari Ninawa, tidak menentu. Ia mengembara tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya, ia tiba di sebuah pantai, dan melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang kapal itu, dan ketika telah berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat.

Kapal bergoncang, dan para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan membuang salah seorang di antara mereka ke laut. Undian pertama jatuh pada Yunus, namun undian diulang karena para penumpang merasa Yunus tidak layak dibuang, karena ia orang yang mulia. Tapi pada pengulangan yang kedua, dan ketiga, tetap nama Yunus yang keluar.

Yunus sadar itu kehendak Allah. Ia pun rela menjatuhkan diri ke laut. Allah kemudian mengirim ikan Nun untuk menelan Yunus. Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan Allah. Ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata, “Laa ilaaha illa anta, subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku orang yang telah berbuat dhalim).”

Allah mendengar doa Yunus, dan memerintahkan ikan Nun mendamparkan Yunus di sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Yunus yang kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya.

Setelah pulih, ia diperintahkan kembali ke Ninawa, dimana ia kaget melihat perubahan penduduk Ninawa yang telah beriman kepada Allah. Yunus kemudian mengajari mereka tauhid, dan menyempurnakan iman mereka.

Related

Moslem World 3986013180280516598

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item