Penjelasan Ilmiah Terkait Pendaratan Manusia di Bulan (Bagian 2)

 Penjelasan Ilmiah Terkait Pendaratan Manusia di Bulan

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Penjelasan Ilmiah Terkait Pendaratan Manusia di Bulan - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Semburan roket memiliki dorongan 5.000 kg, tetapi roket tersebut diperlambat sampai sekitar 1.500 kg saat mendekati permukaan. Dengan diameter pipa pengeluaran roket sebesar 54 inci (dari Ensiklopedia Astronautica), dan ukuran roket sekitar 2.300 inci persegi, semburan roket hanya menimbulkan tekanan sekitar 0.75 kg/inci persegi. Tekanan sebesar ini tidak akan sampai menimbulkan jejak lubang yang besar.

Hasil foto-foto yang diambil di Bulan juga memperlihatkan adanya bayangan yang kurang gelap. Obyek yang seharusnya gelap karena berada dalam daerah bayangan, tetapi dalam foto dapat jelas terlihat, termasuk tulisan di sisi pesawat.

Jika Matahari merupakan satu-satunya sumber cahaya, dan tidak ada udara yang dapat menghamburkan cahaya, seharusnya bayangan yang terjadi sangat gelap. Sebuah persepsi yang salah.

Memang itu bukan di Bumi, dan cahaya Matahari tidak dapat dihamburkan dalam kondisi hampa udara. Tapi di Bulan masih ada sumber cahaya lain yang berasal dari Bulan sendiri. Debu di Bulan memiliki sifat yang khas, yaitu memantulkan kembali cahaya ke arah sumber cahaya berasal.

Mengapa transmisi suara tidak ada jeda sama sekali?

Mengapa transmisi suara dari Bulan ke Bumi tidak ada jedanya sama sekali, padahal mestinya kira-kira 5 detik, baru sampai ke Bumi?

Sebenarnya, transmisi audionya memiliki jeda. Tapi jangan lupa, jeda itu hanya ada antara suara stasiun Bumi dan konfirmasi dari Bulan. Antara suara dari Bulan dan konfirmasi dari Bumi tidak ada jeda. Itu jelas, karena transkrip tersebut dicatat dari bumi. Contohnya pada potongan transkrip berikut:

1. 102:41:12 Duke: Eagle, you've got 30 seconds to P64.
2. 102:41:19 Aldrin: Roger. (Pause)
3. 102:41:27 Duke: Eagle, Houston. Coming up 8:30; you're looking great. (Pause)
4. 102:41:35 Armstrong: (Garbled) 64.
5. 102:41:37 Duke: We copy. (Long Pause)

Coba lihat antara line 1 dan 2, ada 7 detik berlalu setelah mission control (Duke) memberikan informasi sampai terdengar konfirmasi dari Aldrin—waktu yang lebih dari cukup untuk gelombang elektromagnetik merambat ke Bulan dan kembali lagi ke Bumi. (Jarak Bumi ke Bulan sekitar 360 ribu km, kecepatan cahaya sekitar 300 ribu km/s, bolak-balik cukup sekitar 2,4 detik saja).

Tapi coba perhatikan, hanya ada 2 detik berlalu setelah informasi dari Armstrong dan konfirmasi dari mission control—waktu yang juga lebih dari cukup untuk gelombang suara merambat dari speaker mission control ke telinga Duke, lalu merambat dari mulut Duke ke mic di hadapannya.

Masalah sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts)

Untuk mencapai Bulan, astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa menghasilkan jumlah radiasi cukup fatal. Bagaimana mungkin mereka dapat selamat?

Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka menginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini, dan menentukan bahwa risikonya minimal.

Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi, untuk berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas, dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap berisiko.

Tidak akan pernah ada foto yang bisa diambil

Seharusnya, tidak akan ada foto yang bisa diambil di Bulan, sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.

Film yang biasa memang akan segera meleleh jika diekspos pada suhu 250°F. Bagaimana pun, film yang digunakan di Bulan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian.

Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didesain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah, misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200°F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500°F. Kamera juga diproteksi di dalam casing spesial yang didesain agar tetap dingin.

Situasi di Bulan yang hampa udara sangat berbeda dengan, misal, di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi, metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing kamera sama seperti seragam astronot, berwarna putih.

Sebenarnya, masih banyak lagi pertanyaan yang bermunculan dari pihak yang skeptis. Namun, ada suatu bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia benar-benar pernah pergi ke Bulan, yaitu batu-batu Bulan yang dibawa dengan berat total 382 Kg, yang telah diperiksa oleh ratusan ahli geologi dari seluruh dunia.

Related

Science 5394375349107741639

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item