Kisah Pria yang Sendirian Mendaki Everest, dan Mati Membeku

Kisah Pria yang Sendirian Mendaki Everest, dan Mati Membeku

Naviri Magazine - David Sharp adalah pendaki berkebangsaan Inggris, yang mencoba menaklukkan puncak Everest bersama timnya pada Mei 2006. Di tengah pendakian, badai besar menerpa tim David, dan membuat anggota tim membatalkan pendakian.

Meski telah diterpa badai, David memilih melanjutkan pendakian seorang diri. Ya, hanya sendiri. Sebuah keputusan yang mungkin disesali David.

Pendaki berusia 34 tahun ini nekat melanjutkan perjalanan untuk menggapai puncak Everest, hanya berbekal 2 tangki oksigen. Usahanya memang berhasil, pada 15 Mei David mencapai puncak gunung Everest. Tapi ajal rupanya telah menunggunya di Green Boots Cave, tempat di mana Paljor wafat.

David menuruni gunung di malam yang sangat dingin, dan ia memilih berlindung di Green Boots Cave. Di sanalah ia membeku, dan meninggal dunia dalam keadaan duduk.

Menurut sebuah dokumentasi, ada sekitar 40 pendaki melihat David. Beberapa di antara pendaki itu mengira David telah meninggal, padahal masih hidup. Sebagian bahkan sempat mendengar napas David yang lemah, dan berbisik “Help me”.

Namun mereka tak bisa berbuat banyak untuk menolong David. Ia begitu membeku, hingga tak bisa diubah dari posisinya. David akhirnya meninggal dunia karena udara dingin dan kekurangan oksigen.

Related

World's Fact 4972931997706230530

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item