Misteri Batuan Bulan yang Dibawa ke Bumi oleh Para Astronot

Naviri Magazine - Ketika Neil Armstrong dan Edwin Aldrin pergi dan mendarat di Bulan dalam proyek Apollo 11, mereka membawa “oleh-oleh” berupa batuan yang diambil dari permukaan Bulan. Batu-batu itu juga menjadi bukti bahwa mereka memang benar-benar mendarat di Bulan.

Batuan-batuan itu memiliki karakteristik yang sama dengan batuan Bulan yang ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak.Yang perlu diketahui, batuan bulan itu sangat aneh, diantaranya:

1. Hanya mengandung sedikit air.

2. Karena terkena sinar kosmis selama jutaan tahun di permukaan Bulan yang hampa udara, terbentuklah lubang-lubang aneh di permukaannya.

3. Batuan Bulan sangat berbeda dengan batuan Bumi, dan tidak dapat dipalsukan dengan teknologi apa pun. Untuk menghasilkan batuan Bulan palsu, setidaknya kita harus melumatkannya dengan tekanan 1.000 atmosfer, dan memanasinya dengan suhu 1.100 derajat celcius selama beberapa tahun. Kemudian, selagi tetap berada dalam tekanan, batu itu harus didinginkan perlahan selama beberapa tahun lagi.

Ada beberapa misi yang sudah berhasil mendarat di Bulan setelah Armstrong dan Aldrin. Orang terakhir yang berjalan ke Bulan adalah Gene Cernan, yang melakukan misi bersama astronot Jack Schmitt, 7-19 Desember 1972.

Ada 6 misi Apollo yang sukses mendarat di Bulan, antara 1969-1972.

Apollo 11

Astronot: Neill Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins, 20-24 Juli 1969.

Apollo 12

Astronot: Alan L. Bean, Pete Conrad Jr, Richard Gordon Jr, 14-24 November 1969.

Apollo 14

Astronot: Edgar Mitchell, Stuart Roosa, Alan B. Sheperd, 31 Januari-9 Februari 1971

Apollo 15

Astronot: James B. Irwin, David R. Scott, Alfred Worden, 26 Juli-7 Agustus 1971.

Apollo 16

Astronot: Charles M. Duke Jr, Thomas K. Mattingly II, James W. Young, 16-27 April 1972.

Apollo 17

Astronot: Eugene Cernan, Ronald B. Evans, Harrison H. Schmitt, 7-19 Desember 1972.

Baca juga: Di Masa Depan, Waktu Sehari Semalam Akan Lebih Panjang