Cara Unik Suku Baduy Dalam Melakukan Sensus Penduduk

Cara Unik Suku Baduy Dalam Melakukan Sensus Penduduk

Naviri Magazine - Suku Baduy Dalam, yang hidup mengisolasi diri di daerah pelosok Provinsi Banten, ternyata mengenal mekanisme sensus penduduk layaknya Pemerintah Indonesia.

Bedanya, kalau Biro Pusat Statistik (BPS) menggelar sensus sekali dalam lima tahun, Suku Baduy Dalam melakukan sensus dua kali dalam setahun.

Hal tersebut diungkapkan fotografer senior yang 39 tahun beraktivitas di lingkungan Suku Baduy Dalam, Don Hasman (74), saat pembukaan acara pameran Baduy di ASEAN Japan Center, Tokyo.

"Mereka mengadakan sensus dua kali dalam setahun. Sama seperti sensus penduduk umumnya, pimpinan Suku Baduy Dalam melakukan sensus untuk mengetahui jumlah anggota," kata Don Hasman.

Uniknya, teknis pencatatan hasil sensus tersebut masih menggunakan alat yang sederhana. "Mereka membuat lambang-lambang yang berbeda antara lelaki, anak, dan wanita sebagai istri," terangnya.

Lelaki atau suami disimbolkan memakai lambang seperti kerangka layang-layang. Sementara itu, wanita dilambangkan menggunakan daun kelapa muda. Sementara itu, anak-anak dilambangkan memakai daun kelapa muda yang dibentuk seperti perahu kecil.

"Saat ini, jumlah penduduk Suku Baduy Dalam hanya sekitar 1.200 jiwa," tandasnya.

Related

World's Fact 8563437611303747777

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item