Kontroversi AIDS, Antara Temuan dan Hoax Terkenal (Bagian 2)

Kontroversi AIDS, Antara Temuan dan Hoax Terkenal

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kontroversi AIDS, Antara Temuan dan Hoax Terkenal - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Untuk kualitas hidup, Agus menjamin penderita HIV/AIDS yang menggunakan terapi holistik lebih baik dibandingkan mereka yang bergantung pada ARV.

“Hal ini dikarenakan secara mental mereka tidak merasa ‘terancam’ karena kesehatan mereka adalah milik pribadi bukan milik kelompok, mereka terbiasa menjadi own consellor, pro-aktif memeriksakan gejala kesehatan tubuhnya. Sedangkan pengguna ARV, jika tidak minum obat tersebut, mereka keluar dari kelompok tersebut.”

Secara pribadi, meskipun berseberangan dengan dunia medis, Agus menyebut dirinya sudah makan asam garam menangani berbagai macam penyakit secara turun-temurun sejak tahun 1970. Ketika pasien HIV/AIDS yang ditanganinya diklaim sembuh, dia langsung mendirikan Yasar-Nurma Foundation pada 2 Agustus 2008 dengan mengantongi izin dari dari Menteri Hukum & HAM dan Dinas Kesehatan.

Dengan pendekatan holistik, Agus mengklaim tingkat kesembuhan menjadi hal yang memungkinkan.

“Kami lebih terbuka kepada mereka. Kami menghindarkan mereka melakukan tes HIV sebelum ditemukan hal-hal baru mengenai tes HIV itu sendiri. Kami juga menyarankan mereka untuk melakukan tes laboratorium ulang secara berkala setelah tes HIV pertama dilakukan, dan mencari solusi kenapa bisa false positive. Kami pada dasarnya tidak menyangkal virus HIV, sebelum bisa dibuktikan HIV itu seperti apa.

“Kami tidak akan setuju dengan anggapan kalau HIV itu ada di dalam tubuh. Menurut kami, itu adalah virus lain, jamur, dan sel-sel kanker yang tidak membutuhkan ARV, karena penemu virus HIV, Luc Montagnier, saja bilang atasi virus ini dengan nutrisi. Berarti pengobatannya harus lewat bahan alami, bukan kimia,” tandasnya.

Apakah dengan adanya argumen AIDS denialist membuat penderita HIV/AIDS segera beralih ke pengobatan holistik?

Komisi Penanggulangan AIDS

Sementara itu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI dalam upaya penanggulangan epidemik AIDS di Indonesia, tidak menutup mata dengan keberadaan para AIDS denialist yang makin berani menunjukkan eksistensi menyebarkan paham-pahamnya.

Bagaimana tanggapan mereka terhadap pendapat yang menyatakan tujuan di balik pembuatan obat-obatan tersebut adalah monopoli kaum pro AIDS (AIDS konvensional) bersama perusahaan farmasi yang tidak ingin ditinggalkan pembeli. Konspirasi tingkat tinggi yang hingga sekarang terus menjadi perdebatan dokter seluruh dunia.

“Kabar paling baru datang dari International AIDS Conference di Wina, Austria, belum lama ini. Saat itu ada seorang dokter yang menganjurkan Treatment Of Prevention. Yaitu sebuah revolusi yang mengharuskan semua orang yang teridentifikasi AIDS harus mengkonsumsi ARV. Jelas hal tersebut menuai kritik, karena itu sama saja dengan cari untung,” beber Dr. Nafsiah Mboi SpA, MPH, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional.

Menurutnya, hal itu tidak masuk akal, karena sepertinya mengindikasikan sebuah kerjasama dengan pabrik pembuatan obat yang hanya memikirkan sisi komersil untuk kepentingan segelintir pihak.

“Saya sebagai dokter juga tidak setuju dengan pendapat yang mengharuskan positif AIDS meminum ARV. Seperti kasus flu burung di Indonesia sampai menyebar berita akan menjadi pandemik dan diharuskan untuk membeli obat-obatannya. Sama seperti AIDS yang diharuskan menyetok ARV, itu tidak betul. Harus dilihat dulu sampai mana tahap ia terkena virus HIV dan harus sesuai dengan kebutuhan pasien,” lanjutnya.

Meski ia tak setuju dengan penyamarataan konsumsi ARV pada orang yang positif HIV-AIDS, ia tetap tidak percaya sepenuhnya dengan para AIDS denialist. Lantaran sejauh ini ia belum menemukan seseorang yang bisa sembuh dari HIV tanpa ARV dan obat-obatan kimiawi lainnya.

“Beberapa waktu lalu gencar pemanfaatkan buah merah yang dikatakan bisa menyembuhkan AIDS. Lalu ada seorang pasien AIDS dengan TBC yang meyakini bisa sembuh dengan buah merah serta meninggalkan ARV dan obat TBC-nya. Akhirnya ia meninggal sebulan kemudian,” ungkap Dr. Nafsiah.

Namun ia melembek jika pasien HIV/AIDS bisa mengkombinasikan obat-obatan kimiawi dengan pengobatan alami, dengan tujuan memperbaiki nutrisi dan gizi. Termasuk mengkombinasikan buah merah tanpa meninggalkan ARV.

“Holistik dalam hal ini meningkatkan daya tahan tubuh, itu baru saya setuju. Misalnya dengan menggabungkan ARV dengan buah merah yang kaya dengan zat antioksidan. Jadi tidak bisa hanya dengan satu pengobatan saja. Karena jika orang terserang AIDS, pasti punya penyakit penyertanya, seperti TBC, kanker, hepatitis, dan lain-lain. Jadi semua tergantung kebutuhan si pasien,” tegasnya lagi.

Ia pun tak membantah jika virus HIV bisa lenyap dengan sendirinya dari tubuh, seperti yang dikemukakan penemu virus HIV, Luc Montagnier, asal dengan beberapa syarat.

“Asal jumlah virus kecil dan tipe atau sub tipe virus bukan termasuk yang ganas, karena ada bermacam jenis virus. Namun yang kebanyakan terjadi tidak seperti itu. Seperti berhubungan seksual berisiko namun dilakukan berkali-kali. Belum lagi pola hidup tidak dijaga, seperti begadang dan mabuk-mabukan. Jelas daya tubuh terus menurun bahkan hancur. Namun bagi yang menjaga pola hidup sehat dan imunitas, HIV akan hilang dengan sendirinya dalam tubuh, dan bebas dari konsumsi ARV,” urainya.

Jika pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari HIV, lalu tidak menjaga pola hidupnya, seperti masih begadang, mabuk, dan seks bebas, tentu virus HIV akan kembali lagi.

“Mungkin dalam jaringan si pasien dinyatakan sembuh, tapi, dalam darah, virus itu masih tetap ada namun tidak terdeteksi, dan akan kembali ganas jika tidak menjaga pola hidup sehat,” tandasnya.

Related

Health 5765141264290978202

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item