Di Masa Depan, Dunia Hanya Akan Berisi Mobil Listrik

Di Masa Depan, Dunia Hanya Akan Berisi Mobil Listrik

Naviri Magazine - Penggunaan bahan bakar minyak untuk menjalankan kendaraan bermotor, termasuk mobil, menimbulkan aneka masalah pada lingkungan. Salah satunya adalah polusi yang mencemari udara. Karenanya, berbagai negara mulai mempersiapkan aturan untuk melarang mobil berbahan bakar minyak di tahun-tahun mendatang.

Larangan penjualan kendaraan berbahan bakar minyak sudah pasti akan membuat negara-negara tersebut diserbu mobil listrik. Para produsen pun sudah mulai mengendus pangsa pasar yang cukup besar, sehingga ancang-ancang menggenjot produksi.

Di Inggris, produsen mobil BMW sudah mengumumkan akan menggunakan pabriknya di Oxford, Inggris, untuk memproduksi mobil listrik mulai 2019. Ini merupakan keputusan berani BMW di tengah risiko Brexit, sekaligus menegaskan potensi pasar mobil listrik di Inggris.

Menurut analis dari Bloomberg New energy Finance, Albert Cheung, pada tahun 2040 mendatang, diprediksi sekitar 79 persen mobil di Inggris adalah mobil listrik. Pasar mobil listrik juga akan semakin menggiurkan karena harga baterai yang kian menurun.

Di Norwegia, popularitas mobil listrik semakin cemerlang. Saat ini, dengan populasi yang hanya berjumlah 5,2 juta orang, Norwegia sudah memiliki 135.276 kendaraan listrik yang mengaspal di jalanan. Mereka juga memiliki stasiun pengisian terbesar di dunia yang mampu menampung 28 kendaraan secara bersama-sama, dan mampu mengisi penuh hanya dalam waktu setengah jam. Negara tersebut berambisi untuk semakin menggenjot kendaraan listrik di jalan raya Norwegia.

Kendaraan listrik di Norwegia, seperti Tesla model S, Nissan Leaf, Mitsubishi Outlendar PHEVs, Tesla Model X dan BMW i3, pun laris manis di negara tersebut.

Secara global, penjualan kendaraan listrik terus menunjukkan peningkatan. Dari 10 ribu unit di tahun 2010 menjadi lebih dari 550 unit pada 2015. Jumlah kendaraan listrik yang melaju di ruas jalan raya pada tahun 2016 menginjak angka 2 juta kendaraan, dan naik 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun jumlah 2 juta kendaraan listrik itu baru mencapai 0,2 persen dari kendaraan yang ada di dunia, tetapi adanya isu lingkungan dapat mengubah jumlah tersebut di masa depan. Apalagi Cina dan India, yang menjadi pasar terbesar kendaraan berbahan bakar minyak, kini mulai beralih ke kendaraan listrik serta keputusan beberapa negara untuk mulai beralih ke mobil listrik.

Pemerintah India memiliki ambisi untuk menjual mobil listrik dan hybrid sebanyak 6 juta hingga 7 juta unit pada tahun 2020. Sedangkan Cina berambisi untuk mengaspalkan 5 juta mobil listrik di tahun 2020.

“Sejauh ini Cina merupakan pasar mobil listrik terbesar, dengan 40 persen mobil listrik yang terjual di dunia, dan lebih dari dua kali lipat jumlah yang terjual di Amerika Serikat,” tulus IEA seperti dikutip Bloomberg. “Tidak dapat dipungkiri bahwa serapan pasar mobil listrik saat ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan terkait lingkungan.”

Dari sisi produsen, adanya perubahan minat konsumen dari mobil diesel ke mobil listrik serta penjualan mobil diesel yang menurun, produsen mobil terbesar di dunia Volkswagen berencana meluncurkan empat jenis kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan.

Mercedes-Benz juga akan memperkenalkan 10 jenis kendaraan listrik terbaru untuk bersaing di pasar kendaraan listrik. Sedangkan Tesla berusaha merebut hati konsumen dengan mulai memproduksi Tesla Model 3 dan menjualnya dengan harga murah. Sehingga tak menutup kemungkinan, di masa yang akan datang, mobil listrik akan memimpin, dan mobil diesel dan berbahan minyak akan mulai dilupakan.

Related

Automotive 6171193401128445265

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item