Fakta-fakta Aneh di Balik Meledaknya Gedung WTC di Amerika

  Fakta-fakta Aneh di Balik Meledaknya Gedung WTC di Amerika

Naviri Magazine - World Trade Center (WTC) merupakan salah satu gedung tertinggi di Amerika yang juga kebanggaan pemerintah AS. Gedung itu runtuh pada 11 September 2001 atau dikenal dengan istilah 911. Karena orang Amerika mendahulukan bulan daripada tanggal, maka menjadi 9/11. 

Benarkah Osama Bin Laden, pimpinan Al-Qaeda, adalah pelaku utama teror ini? Semula, Amerika menuduh Osama sebagai pelaku peledakan WTC, dan dunia pun mengikuti tuduhan Amerika. Namun, belakangan terungkap berbagai fakta yang aneh, dan sebagian orang beralih curiga bahwa peledakan gedung WTC sepertinya tidak sesederhana serangan teror.

Berikut ini adalah beberapa hal yang aneh, janggal, dan menimbulkan berbagai pertanyaan serta penasaran banyak orang:

Tersangka utama, Adnan dan Amir Bukhari, sebagaimana yang resmi diumumkan pemerintah AS, terbukti kemudian tidak benar. Amir Bukhari telah tewas setahun sebelumnya, dalam suatu kecelakaan pesawat terbang.

Pembajak yang disebut FBI mati dalam kasus penabrakan pesawat ke gedung WTC, ternyata ditemukan masih hidup di Arabia. Ia tidak terlibat, dan KTP-nya dicuri saat ia berada di USA.

Barbara Olson, salah satu saksi mata, tak pernah menyebut satu pun nama-nama orang Arab dalam peristiwa berdarah tersebut.

Selanjutnya, dalam suatu laporan di InformationTimes.com, disebutkan 4.000 pegawai WTC keturunan Israel absen pada hari terjadinya serangan berdarah di New York. Laporan di situs itu memaparkan kejadiannya sebagai berikut.

Dengan diumumkannya serangan pada WTC New York, seluruh media internasional, khususnya media Israel, bergegas mengambil keuntungan dari insiden tersebut. Media massa Israel semula menuliskan suasana berkabung atas matinya 4.000 pegawai Israel yang bekerja di dua menara itu. Tapi tak satu pun dari 4.000 orang itu disebutkan termasuk dalam daftar korban tragedi WTC New York.

Kemudian teka-teki itu menjadi clear, saat diketahui bahwa ternyata mereka telah diingatkan untuk tidak masuk kantor pada hari insiden itu terjadi.

Tak satu pun disebutkan adanya orang Israel yang tewas atau luka dalam tragedi serangan berdarah itu. Sumber-sumber diplomatik Arab mengungkapkan pada harian al-Watan, Jordania, bahwa orang-orang Israel yang absen pada hari itu atas peringatan dari Aparat Keamanan Israel, Shabak.

Fakta inilah yang menimbulkan kecurigaan para pejabat Amerika yang ingin mengetahui, bagaimana bisa pemerintah Israel mempelajari insiden tersebut sebelum terjadi. Atas dasar tersebut, fakta yang sesungguhnya tidak pernah diinformasikan penguasa AS. Jadi daftar tersangka kasus penghancuran WTC dan Pentagon yang keburu beredar adalah keliru.

Kecurigaan kian mengembang setelah harian Israel, Yadiot Ahranot, mengungkap bahwa Shabak telah mencegah PM Ariel Sharon agar tidak melakukan perjalanan ke New York, khususnya ke kota pantai sebelah timur untuk berpartisipasi dalam sebuah festival yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi Zionis yang mendukung Israel.

Aharon Bernie, komentator pada harian itu, mengangkat isu tersebut dan menyimpulkannya secara negatif. Bernie tidak memberi kesimpulan tentang kejadian itu. Ia memang mengakui adanya peran Shabak di balik urungnya Sharon berpartisipasi dalam acara festival di New York. Tapi lagi-lagi ia tak memberi komentar apa pun.

Bernie menambahkan bahwa Sharon memang gembira ketika diminta untuk memberikan pidato pada puncak festival. Tapi kemudian Sharon meminta pimpinan organisasi untuk menghubungkan Shabak, agar mengubah posisinya. Hari berikutnya, setelah sekretaris Sharon secara resmi mengumumkan, ternyata terbukti Sharon tidak jadi berpartisipasi pada hari terjadinya insiden.

Terkait dengan itu, harian Israel, Ha’aretz, mengungkapkan bahwa FBI menangkap 5 orang Israel, 4 jam setelah terjadinya serangan pada Menara Kembar WTC. Kelima orang itu ditangkap saat sedang memfilmkan peristiwa terbakarnya gedung pencakar langit itu dari atap kantor mereka.

FBI menangkap kelima orang tersebut karena gelagatnya mencurigakan. Mereka dikatakan telah mengambil gambar saat terjadinya tragedi itu dengan video, yang diinterpretasikan sebagai bentuk sorak-sorai dan kepuasan orang-orang Yahudi.

Related

World's Fact 3379447899803477547

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item