Fakta Mencengangkan Sandal Jepit yang Masih Jarang Diketahui

Naviri Magazine - Sandal jepit adalah alas kaki yang biasanya terbuat dari karet, dan memiliki tali sandal berbentuk V yang menghubungkan bagian depan sandal dengan bagian belakang. Sedangkan pada bagian bawah, sandal jepit berbentuk rata dan tidak memiliki hak, serta tidak memilki penutup atas.

Sandal jepit memang alas kaki yang tergolong murah, karena bisa didapatkan di toko-toko dengan harga miring, berkisar 10 ribu rupiah. Sandal jepit juga alas kaki yang hampir wajib dimiliki sebagian besar penduduk di Indonesia, karena berbagai manfaat yang menguntungkan menggunakan alas kaki ini.

Walau sudah familiar dengan sandal jepit, ada sebuah fakta di mana Anda mungkin tidak tahu mengenai kebenaran yang tersembunyi dari sandal jepit.

Sandal jepit sudah ada sejak zaman dahulu. Ya, sandal jepit ternyata telah diciptakan di Mesir kuno, yang terbuat dari kayu dan daun papirus. Sedangkan untuk mencetak sol sandal jepit, mereka menggunakan pasir, di mana mereka mencetak kaki mereka di pasir untuk mendapatkan bentuk sandal jepit.

Setelah era pertama di mesir, era kedua dimulai di Yunani, dimana model sandal jepit disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, seperti pesta, jalan-jalan, atau hanya dipakai di rumah. Bagi bangsa Yunani, sandal jepit merupakan cerminan status dan kelas sosial pengguna.

Era ketiga dimulai di Romawi, dimana sandal jepit memiliki bentuk yang hampir menyerupai era Yunani. Yang membedakannya adalah sandal jepit hasil ciptaan Romawi menggunakan bahan kulit dengan tali pengikat yang dapat dililit, hingga betis, dan solnya tebal terbuat dari kulit. Mungkin Anda pernah melihat model ini ketika menonton film-film yang bertema Gladiator.

Ternyata, sandal jepit yang kita gunakan sehari-hari sebenarnya telah ada sejak zaman dahulu kala, di mana sandal jepit memiliki makna tersendiri pada masa itu. Kini, sandal jepit hanyalah alas kaki biasa yang setiap orang dapat menggunakannya.