Jack The Ripper, Pembunuh Misterius yang Tak Terungkap (Bagian 1)

  Jack The Ripper, Pembunuh Misterius yang Tak Terungkap

Naviri Magazine - Kisah Jack The Ripper adalah cerita nyata tentang seseorang yang dilukiskan seperti iblis yang bangkit dari neraka, lalu tiba-tiba menghilang. Tak pernah terlihat ataupun terdengar lagi, hingga banyak spekulasi mengenai pembunuh ini. Ada yang bilang dia gila, terpelajar, terhormat, miskin, ataupun hanya ingin menggemparkan dunia dengan berbagai pertanyaan seperti, “Siapa yang melakukan ini?”

Sebenarnya, kasus-kasus pembunuhan (serial murder) yang dilakukan oleh Jack the Ripper hampir tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sejarah serial murder yang pernah ada, seperti Elizabeth Bathory, The Son of the Sam, Ted Bundy, dan lainnya. Namun, yang membuat kasusnya sangat populer karena adanya suasana mistis yang meliputi kasus ini.

Gambaran seorang berjubah hitam yang muncul dari kabut, mencabut nyawa korbannya dengan cepat, lalu menghilang di kegelapan. Dan dia tak pernah tertangkap atau terungkap.

Pada saat kasus itu muncul, sebenarnya nama Jack The Ripper bahkan belum ada. Namun media dan kepolisian banyak menerima surat. Ada yang mencoba memberi saran, ada yang mencoba memberi tahu identitas pelaku, dan sebagainya.

Sampai suatu hari ada surat yang berasal dari seseorang yang mengaku sebagai pelaku semua rentetan kasus pembunuhan sadis itu. Dan di bawahnya tertulis nama Jack The Ripper.

Sebelum membahas lebih jauh, berikut ini adalah para korban Jack The Ripper:

Mary Ann Nichols, nama kecilnya Mary Ann Walker, nama lain Polly. Lahir pada 26 Agustus 1845, dan terbunuh pada Jumat, 31 Agustus 1888.

Tubuh Mary Ann ditemukan jam 3:40 pagi, di pintu masuk kandang kuda di Buck’s Row (sekarang Durward Street), sebuah jalan di belakang Whitechapel, tidak jauh dari London Hospital. Penyebab kematian, luka pada leher akibat senjata tajam. Organ-organnya tidak ada yang hilang.

Annie Chapman, nama kecilnya Eliza Ann Smith, nama lain ’Dark Annie’. Lahir pada September 1841 dan terbunuh pada Sabtu, 8 september 1888.

Tubuh Annie ditemukan pukul 6 pagi di pintu belakang sebuah rumah di Hanbury Street No. 29, Spitalfields. Penyebab kematiannya adalah sayatan melintang pada leher. Ia juga diketahui kehilangan organ uterus, dan mengalami pembedahan pada alat kelamin.

Korban ketiga adalah Elizabeth Stride. Nama kecilnya Elisabeth Gustafsdotter, dan ia juga disebut Long Liz. Ia lahir di Swedia, 7 November 1843, dan terbunuh pada Minggu, 30 September 1888.

Tubuh Elisabeth ditemukan pukul 1 pagi, tertelungkup di Dutfield’s Yard, Berner Street (sekarang Henriques Street) di Whitechapel. Tubuhnya masih utuh, tanpa sedikit pun luka. Asumsi kepolisian saat itu, si pembunuh mungkin terganggu aktivitasnya, sehingga tidak sempat melakukan pembedahan pada tubuh si korban.

Korban keempat adalah Chatherine Eddowes. Ia juga biasa disebut Kate Conway juga Mary Ann Kelly. Ia lahir pada 14 April 1842, dan terbunuh pada hari yang sama ketika Elizabeth Stride tewas. Pengamat kasus ini mengatakan bahwa kejadian tersebut (kematian Elisabeth dan Chatherine pada hari yang sama) sebagai ’double event’.

Tubuh Chatherine ditemukan di Mitra Square, London. Penyebab kematiannya diperkirakan kehabisan darah karena pembedahan sekitar organ dada dan wajah. Salah satu telinga dan ginjal Chatherine juga hilang.

Korban kelima adalah Mary Jane Kelly alias Marie Jeanette Kelly, yang juga kerap dipanggil Ginger. Ia lahir di Limerick, Munstar, Irlandia, pada 1863, dan terbunuh pada Jumat, 9 November 1888.

Tubuh Kelly ditemukan terpotong-potong sekitar jam 10:45 pagi di atas kasurnya dimana ia tinggal, di 13 Miller’s Court, Dorset Street, Springfields. Pembunuhan terhadap Kelly merupakan perbuatan The Ripper yang paling sensasional. Seluruh tubuh Kelly dipotong-potong, organ dalam Kelly berserakan di seluruh ruangan.

Kelima pembunuhan itu memiliki ciri-ciri yang sama, seperti kejadian selalu berlangsung pada hari libur atau mendekati hari libur, penyergapan yang dilakukan pada malam hari, dilakukan di tempat terbuka atau semi terbuka, dimana orang lain bisa menemukan atau memergoki (kasus Kelly). Seluruh korban memiliki luka mematikan pada leher.

Pada era itu, keadaan di London semakin mencekam karena semakin banyak korban tewas, yang, menurut dugaan, ada pembunuh lain yang ikut mengambil momen yang sedang terjadi. Kebanyakan korban adalah pelacur. Beberapa korban lainnya tidak dimasukkan ke dalam list korban The Ripper, karena tidak memiliki ciri khas seperti pada kelima korban.

Surat Jack The Ripper

Sepanjang sejarah pengusutan The Ripper, pihak kepolisian kebanjiran surat-surat yang mengatasnamakan si pelaku. Hampir semua surat dianggap palsu dan mencari sensasi. Tapi ada juga beberapa surat yang dianggap ’mungkin’ ditulis oleh Jack The Ripper.

Pada 27 September 1888, Central News Agency menerima surat yang diakui ditulis oleh sang pembunuh, Jack The Ripper. Surat itu diteruskan pada Scotland Yard, dua hari sesudahnya. Surat itu ditulis tanggal 25 September 1888, berisi pesan The Ripper tentang perbuatan yang telah ia lakukan.

Surat yang dikenal dengan ‘surat dear boss’ itu awalnya dianggap bohong oleh pihak kepolisian, karena banyaknya surat-surat palsu serupa. Tapi setelah kematian Catherine Eddowes pada 30 September, surat itu mendapat perhatian khusus, karena dalam surat itu disebutkan akan memotong salah satu dari telinga korban selanjutnya.

Surat inilah yang pertama kali menggunakan nama ’Jack The Ripper’ yang bertanggung jawab atas pembunuhan-pembunuhan mengerikan di Whitechapel, London.

Baca lanjutannya: Jack The Ripper, Pembunuh Misterius yang Tak Terungkap (Bagian 2) 

Related

Mistery 9006722811474955055

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item