Kedatangan Imam Mahdi, Sang Juru Selamat di Akhir Zaman

 Kedatangan Imam Mahdi, Sang Juru Selamat di Akhir Zaman

Naviri Magazine - Telah berabad-abad umat manusia menanti datangnya penyelamat yang dijanjikan. Orang-orang yang terzalimi pun mengharap penuh kedatangan sang penyelamat untuk mengentaskan mereka dari kezaliman. Penantian dan harapan ini, dari satu sisi, meniupkan ruh segar ke hati manusia. Dan dari sisi lain, perdamaian serta kebahagiaan segera terwujud dengan kedatangannya.

Kabar tentang datangnya juru selamat dunia telah dikenal manusia sepanjang sejarah. Berita ini, dan isyarat kedatangan juru selamat, dapat ditemukan dalam sabda dan ajaran para Nabi. Konsep datangnya juru selamat ketika dunia mendekati hari kiamat merupakan ideologi agama Samawi, termasuk Yahudi, Kristen, dan khususnya Islam.

Di dalam Alquran tidak terdapat ayat-ayat yang jelas dan tegas tentang imamah, khilafah, dan kepemimpinan Imam Mahdi, tetapi isyarat-isyarat ke arah itu ada, misalnya dalam firman-firman Allah berikut ini:

"Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukainya." (QS At-Taubah, 9: 32)

"Dia yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan ajaran yang benar untuk dimenangkan-Nya atas seluruh ajaran, kendati orang-orang musyrik membencinya." (QS At-Taubah, 9: 33)

"Dia yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan ajaran yang benar untuk dimenangkannya atas ajaran seluruhnya, dan cukuplah Allah sebagai saksi. " (QS Al-Fath, 48: 28).

Dalam pandangan Islam, juru selamat dunia memiliki kriteria khusus. Juru selamat ini termasuk janji Islam untuk mengakhiri kezaliman yang memenuhi bumi. Islam senantiasa menjanjikan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dibarengi dengan keadilan, kebebasan, serta keamanan.

Salah satu kriteria penting Imam Mahdi adalah menghancurkan diskriminasi, ketidakadilan, dan penyelewengan. Di sisi lain, juru selamat ini akan mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kehidupan yang penuh keadilan, serta kebebasan dan keamanan. Ia akan membangun tatanan dunia baru yang dipenuhi keamanan dan keadilan. Pada akhirnya, kekuasaan dunia akan diperintah oleh orang-orang saleh.

Sementara itu, harapan dan penantian (intizar) kemunculan Imam Mahdi selain memberikan spirit bagi manusia juga mempersiapkan jalan masa depan. Penantian mampu memberi manusia kekuatan stabil, dan spirit ini diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, hingga masa kemunculan Imam Mahdi. Hal inilah yang membuat manusia memiliki semangat kuat untuk menentang kezaliman sepanjang masa.

Sejatinya, penantian berarti tidak puas akan kondisi yang ada. Manusia menanti kebaikan menguasai dunia. Ketika manusia memiliki keyakinan seperti ini, penantian adalah kondisi psikologis yang memunculkan persiapan terhadap sesuatu yang dinantikan, dan lawan kata dari hal itu adalah putus asa.

Related

Moslem World 8680144310895822897

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item