Kisah Kehancuran Bumi yang Terjadi Pada 251 Juta Tahun Lalu

Naviri Magazine - Permian Extinction adalah suatu peristiwa kepunahan massal terbesar, terburuk, yang pernah menimpa kehidupan di planet bumi. Suatu kehancuran yang kemudian dijuluki “The Great Dying”. Terjadi di akhir era Permian, menjadi suatu bentuk pukulan telak bagi kehidupan yang ada di bumi saat itu.

Bagaimana tidak, 96% dari seluruh spesies yang ada di bumi saat itu musnah total. Semuanya, mulai dari trilobites (yang masih bertahan dari kejadian Devonian Event) sampai hampir seluruh hewan darat dan lautan jadi korban. Kepunahan dinosaurus (yang masih terjadi di masa depan) terlihat sebagai bencana ‘kecil-kecilan’ bila dibandingkan peristiwa ini.

Apa yang menyebabkan peristiwa ini sedemikian mematikan bagi kehidupan saat itu? Pertama, penyebab peristiwa ini adalah erupsi gunung berapi, yang sekarang menjadi daerah Siberia (jauh di atas level erupsi yang pernah manusia lihat).

Erupsi ini mengeluarkan lava dan muatan lahar hampir menutup luas wilayah seluas Eropa barat. CO2 dan metana dikeluarkan ke atmosfer, menyebabkan iklim menjadi sangat panas. Belum lagi fosil tumbuhan yang terbakar menyebabkan Coal Burning, memperburuk keadaan di iklim di Bumi.

Bumi menjadi neraka bagi kehidupan saat itu. Arus air laut terhenti akibat iklim yang ekstrem, menyebabkan hampir seluruh makhluk hidup di laut mati karenanya. Hanya sebagian kecil kehidupan yang selamat dari bencana itu.

Beruntung, kehidupan membuktikan kekuatannya. Di saat seekstrem itu, kehidupan mampu bertahan dan melanjutkan perjalannya di semesta ini. Hanya 4% yang tersisa. Dari sisa-sisa kehancuran, mereka terus berevolusi, mengembalikan Biodiversitas kehidupan yang sebelumnya direnggut. Bukti bahwa tak ada yang mustahil di dunia ini.