Sejarah dan Asal Usul Konflik Palestina dan Israel (Bagian 1)

  Sejarah dan Asal Usul Konflik Palestina dan Israel

Naviri Magazine - Perseteruan antara Israel dan Palestina sebenarnya rangkaian dari berbagai konflik yang berakar sejak lama. Bahkan, jika ditelusuri sejarahnya, pertikaian antara dua bangsa ini sudah terjadi sejak zaman para nabi. Jadi bisa dibayangkan betapa kunonya permusuhan kedua bangsa ini.

Hingga sekarang, berbagai usaha perdamaian sudah dilakukan, tapi beberapa kali kandas di tengah jalan, dan mereka kembali berperang.

Melihat kondisi Palestina, pernahkah kita mencoba menelusuri sejarah awal konflik tersebut? Mungkin, jika dilihat dari sisi sejarah, akan terungkap apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Sebelum membahas konflik Israel dan Palestina, ada baiknya melihat sekilas sejarah masa lalu kedua bangsa itu.

Sejarah singkat Israel, Judah, dan Yahudi

Nabi Ibrahim punya 2 istri, yaitu Hagar dan Sarah. Dari Hagar, ia punya anak, Ismail, dan keturunan Ismail inilah yang tinggal dan menyebar di Arab. Sementara dari Sarah, ia punya anak yaitu Ishak, yang punya anak Jakob dan Esau.

Jacob (Yakub) punya 12 anak yaitu Reuben, Simeon, Levi, Judah, Dan, Naptali, Gad, Asher, Issachar, Zebulon, Joseph (Yusuf) dan Benyamin. Mereka inilah 12 suku yang menjadi nenek moyang bangsa Israel.

Pada tahun 1050 SM (sebelum Masehi), 12 suku itu beserta seluruh keturunannya berkembang biak di wilayah Kanaan (yang sekarang dikenal sebagai Palestina), sehingga menjadi bangsa yang kuat, dan membangun kerajaan Israel.

Raja pertama kerajaan Israel adalah Saul, yang berasal dari suku Benyamin. Kejayaan kerajaan Israel berlanjut hingga masa Daud dan Sulaiman (keduanya raja sekaligus nabi).

Ketika Sulaiman wafat, mulailah terjadi perpecahan di antara 12 suku tersebut, karena sebagian tidak setuju dengan pengganti Sulaiman. Akhirnya, kerajaan Israel terpecah menjadi 2, yaitu kerajaan Judah di sebelah selatan dengan ibu kota Jerusalem, dan di sebelah utara kerajaan Israel.

Dua suku, yaitu Judah dan Benyamin, mendukung kerajaan Judah. Sementara 10 suku lainnya mendukung Israel. Keturunan dari suku Judah dan Benyamin ini menjadi bangsa Judah atau Yehuda (Yahudi).

Pada tahun 722 SM, bangsa Assiria menyerang kerajaan Israel. Bangsa Israel dibantai, dan sebagian lagi keluar dari Israel hingga musnahlah 10 suku yang dulu mendukung Israel. Sepuluh suku Israel yang berhasil selamat hingga saat ini keberadaannya masih misteri.

Sementara kerajaan Judah mampu bertahan dari serangan itu, hingga 135 tahun lamanya, sampai suatu saat Babilonia menyerang mereka pada tahun 586 SM dan mengusir bangsa Yahudi keluar dari Jerusalem.

Sekitar tahun 515 SM, di masa pemerintahan Raja Persia, Cyrus, dan Darius, bangsa Yahudi diizinkan kembali ke Jerusalem. Selama 200 tahun, bangsa Yahudi membangun kembali Jerusalem. Pada tahun 333 SM, Alexander The Great menjajah Palestina dan Makedonia, tapi bangsa Yahudi dibiarkan hidup damai di wilayah itu.

Pada Tahun 165 SM, bangsa Yahudi di bawah pimpinan Judah Maccabee, melakukan revolusi yang dikenal dengan sebutan Maccabean Revolt, yang berakhir sukses, di tahun 163 SM. Untuk pertama kalinya, setelah berabad-abad dijajah bangsa lain, bangsa Yahudi mengenyam kemerdekaan dan membangun kembali Israel.

Pada saat itu, wilayah Israel jauh lebih besar dari negara Israel saat ini. Mereka menguasai wilayah yang saat ini dikenal dengan nama dataran tinggi Golan, Gaza, dan West Bank, wilayah yang menjadi konflik utama Israel dan Arab.

Setelah 100 tahun merdeka, Israel dikuasai oleh kerajaan Romawi, lalu oleh Bizantium, Arab, Otoman Turki, dan Inggris Raya. Hingga akhirnya, tahun 1948, bangsa Yahudi memproklamirkan kemerdekaan dan mendirikan negara Israel.

Sejarah singkat Palestina

Palestina berasal dari terjemahan bahasa Hebrew, Pelesheth, atau dalam bahasa Yunani disebut Philistine, sementara bangsa Romawi menyebutnya Palastina. Kata itu ditemukan dalam catatan filsuf Yunani bernama Herodotus, pada tahun 450 SM.

Philistine adalah area yang terbentang di sebelah selatan Kanaan, berbatasan dengan laut Aegean dan kepulauan Yunani. Wilayah di dekat Gaza dulu bernama Philistia atau rumah para Philistine.

Bangsa Philistine asli adalah para pelaut Eropa yang berasal dari Yunani. Ribuan tahun lalu, ketika Israel menguasai wilayah Kanaan dan sekitarnya, bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel. Pada saat itu, Philistine adalah bangsa yang kuat, hingga akhirnya ditaklukan oleh Daud (yang saat itu belum menjadi nabi dan raja).

Kekalahan Philistine terjadi ketika Daud berhasil mengalahkan Goliath, yang konon bertubuh raksasa, dan Goliath adalah bangsa Philistine yang berasal dari kota Gath di wilayah Philistia. Ketika Babilonia menaklukkan kerajaan Israel dan menjajah Israel, suku bangsa asli Kanaan dan Philistine akhirnya musnah.

Ketika kerajaan Romawi menguasai Israel, Hadrian, penguasa Roma saat itu, melebur wilayah Samria, Judea, Galilea, dan Idumea, dalam satu provinsi yang disebut Syria Palaestina atau Palastina, dan mengganti nama Jerusalem menjadi Aelia Capitolina. Hadrian mengubah nama Israel menjadi Palaestina, karena dia membenci bangsa Yahudi yang sering melakukan pemberontakan.

Hadrian bermaksud melenyapkan Israel dan Yahudi dari sejarah. Ketika dia mengetahui bahwa bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel, Hadrian sengaja memakai kata Palaestina untuk menyakiti hati kaum Yahudi. Pada tahun 330-638, Kerajaan Byzantium menguasai Palaestina yang pada saat itu wilayahnya jauh lebih besar dari Palestina saat ini.

Pada tahun 638, kerajaan Arab menguasai Palestina selama 461 tahun. Pada tahun 1099, The Crusader menguasai Palestina, tapi pada tahun 1244 Arab kembali mengambil alih Palestina selama 250 tahun. Selama total sekitar 800 tahun menguasai Palestina, Arab menjadi bangsa mayoritas di Palestina, di samping bangsa Yahudi.

Pada tahun 1500, kerajaan Ottoman Turki menyerang kerajaan Arab ,dan menguasai Palestina selama lebih dari 400 tahun. Untuk pertama kali dalam sejarah, bangsa Arab dan Yahudi bersama-sama menjadi korban penjajahan bangsa lain. Pada tahun 1917, Inggris mengalahkan Turki, dan menguasai Palestina hingga tahun 1948.

Kesimpulan

Dari sejarah singkat Israel dan Palestina, kita mengetahui salah satu alasan kenapa bangsa Yahudi berkeras menginginkan Palestina. Karena bangsa itu sudah menempati Palestina sejak sekitar 3300 tahun, dan bangsa Israel tidak 100% musnah. Masih ada 2 suku yang tersisa (Benyamin dan Judah) yang kemudian menjadi bangsa yahudi.

Ketika terjadi diaspora, sebagian kecil bangsa Yahudi tetap tinggal dan beranak pinak di Palestina, sementara bangsa asli Palestina sudah lama punah, dan bangsa Palestina asli bukan bangsa Arab tetapi bangsa Yunani yang menempati wilayah Philistia (Gaza). Penguasa Roma akhirnya mengubah nama Israel menjadi Palastina.

Baca lanjutannya: Sejarah dan Asal Usul Konflik Palestina dan Israel (Bagian 2)

Related

History 2687554073234165906

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item