Konstantinopel, Kota dengan Pertahanan Terkuat di Abad Pertengahan

  Konstantinopel, Kota dengan Pertahanan Terkuat di Abad Pertengahan

Naviri Magazine - Byzantium didirikan ribuan tahun yang lalu oleh pahlawan legendaris Yunani, Byzas, dan kota ini dinamai sesuai namanya, yaitu Byzantium. Pada tahun 324, Kaisar Konstantin memindahkan ibukota Romawi Timur ke kota ini, dan sejak itu namanya diubah menjadi Konstantinopel.

Konstantinopel adalah kota yang terletak di antara Laut Marmara dan Laut Hitam (Black Sea) di Eropa. Kota ini mempunyai benteng dengan pertahanan kuat pada masa itu. Kontsantinopel adalah ibukota kerajaan Bizantium, pewaris satu-satunya imperium Romawi yang memiliki teknologi perang dan militer yang sangat tangguh pada masanya. Tak pelak lagi, kota ini dijuluki "the city with perfect defense".

Pemandangan yang paling menonjol dari kota ini adalah sistem pertahanannya. Kota ini dilindungi tembok yang mengelilingi kota dengan sempurna, baik wilayah laut maupun wilayah daratnya.

Seluruh wilayah Konstantinopel dibatasi laut, kecuali sebelah barat. Sedangkan 7 km tembok benteng wilayah barat terdiri dari tiga lapis tembok, dikenal dengan nama tembok Theodosius, yang terbentang dari teluk Tanduk Emas (Golden Horn) sampai laut Marmara.

Bagian terdalam tembok benteng sebelah barat bersentuhan langsung dengan kota, disebut tembok Mega Teichos atau tembok Dalam, bagian ini menjulang dengan tinggi 18-20 meter, dengan ketebalan 5 meter.

Bagian tembok kedua dikenal dengan nama Mikron Teichos atau Tembok Luar. Di antara tembok dalam dan tembok luar terdapat Peribolos, atau teras selebar 15-20 meter, dengan tinggi 5 meter. Tak heran jika orang yang ingin menaklukkan kota ini akan ciut nyali ketika melihat tembok barat dengan tiga lapisnya.

Sedangkan tembok sebelah utara tepat di wilayah perairan teluk Tanduk Emas, sangat rentan serangan. Tetapi telah menjadi kebiasaan bagi Konstantinopel sejak serangan kaum muslim yang kedua pada tahun 717, untuk membentangkan rantai sepanjang 275 meter untuk menutup akses ke teluk Tanduk Emas. Rantai ini diikat pada menara Euginius, sebelah selatan, dan pada tembok Castellion di Galata sebelah utara Konstantinopel.

Tidak kurang dari 23 kali serangan ke tembok darat Konstantinopel dilancarkan pihak lawan untuk merebut kota ini, dan tidak satu pun dari semua serangan yang mampu menembusnya.

Meskipun pasukan salib dapat menguasai Konstantinopel pada 1204, namun mereka menembus kota melalui tembok lautan yang rentan serangan, yaitu teluk Tanduk Emas, yang waktu itu belum diberi rantai penghalang di tempat akses masuk ke teluk. Benteng ini bertahan selama 1.123 tahun dari serangan musuh, sebelum akhirnya terjadi penaklukan yang dilakukan Sultan Mahmed II pada tahun 1453.

Related

Traveling 2608583000141677526

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item