Kumpulan Mitologi Bencana Air Bah dari Seluruh Dunia (Bagian 1)

Kumpulan Mitologi Bencana Air Bah dari Seluruh Dunia

Naviri Magazine - Bencana air bah atau banjir besar adalah salah satu bencana yang sering diceritakan dalam ajaran agama. Setidaknya Alquran dan Alkitab (Injil) memiliki kisah mengenai banjir besar atau air bah, yang terjadi pada zaman Nabi Nuh.

Di luar ajaran agama, ternyata berbagai bangsa di dunia sejak zaman kuno juga memiliki kisah, legenda, atau mitologi serupa. Yaitu mengenai datangnya bencana besar berupa air bah yang menggenangi bumi dan memusnahkan manusia kecuali segelintir yang dianggap baik. Berikut ini adalah kisah-kisah tersebut.

Aztek

Ada beberapa varian dari cerita Aztek, banyak di antaranya yang diragukan karena keakuratan atau otentisitasnya.

Ketika Zaman Matahari datang, 400 tahun telah berlalu. Lalu datanglah masa 200 tahun, kemudian 76 tahun. Lalu seluruh umat manusia hilang dan tenggelam serta berubah menjadi ikan. Air dan langit jadi berdekatan. Dalam satu hari, semuanya lenyap, dan Empat Bunga menelan seluruh tubuh manusia.

Gunung-gunung ditelan dalam banjir, dan airnya tetap tenang selama 52 musim semi. Tetapi sebelum banjir datang, Titlachahuan telah memperingatkan Nota, sang manusia, dan istrinya, Nena, sambil berkata, “Jangan lagi membuat pulque, tetapi lubangilah bagian tengah pohon cypress yang besar, dan engkau harus masuk ke dalamnya pada bulan Tozoztli. Air akan naik hingga dekat ke langit.”

Mereka masuk, dan ketika Titlacahuan menutup mereka di dalamnya, ia berkata kepada lelaki itu, “Engkau hanya boleh memakan sebatang jagung, demikian pula istrimu.” Dan ketika mereka masing-masing telah memakan sebatang jagung, mereka bersiap-siap untuk berjalan terus, karena airnya tenang.

— Dokumen Aztek Kuno Codex Chimalpopoca, terjemahan oleh Abbé Charles Etienne Brasseur de Bourbourg.

Catatan: Terjemahan-terjemahan Aztek ini kontroversial. Banyak yang tidak mempunyai sumber yang layak dipercaya dan tidak ada bukti otentisitasnya. Sebagian didasarkan pada cerita piktogram tentang Coxcox, tetapi terjemahan-terjemahan lain dari piktogram tidak menyebut-nyebut air bah. Yang terpenting, waktu mitos-mitos ini didengar dari rakyat setempat terjadi lama setelah para misionaris masuk ke wilayah ini.

Inka

Dalam mitologi Inka, Viracocha menghancurkan raksasa-raksasa dengan air bah, dan dua orang kemudian mengisi kembali populasi bumi. Uniknya, mereka selamat dalam gua-gua yang disegel.

Maya

Dalam mitologi Maya, dari Popol Vuh, Bagian 1, Bab 3, Huracan ("kaki-satu") adalah dewa angin dan badai yang menyebabkan air bah (berupa cairan pohon yang dapat terbakar) setelah manusia-manusia pertama (yang terbuat dari kayu) membangkitkan kemarahan para dewata (karena tidak menyembah mereka).

Ia konon hidup di dalam embun berangin di atas air banjir dan berbicara "bumi" hingga tanah muncul lagi dari lautan.

Belakangan, dalam Bagian 3, Bab 3 & 4, dikisahkan empat lelaki dan empat perempuan memenuhi kembali dunia Quiche setelah air bah. Semua orang berbicara bahasa yang sama dan berkumpul bersama-sama di lokasi yang sama, di mana bahasa mereka diubah, setelah itu mereka berpencar ke seluruh dunia.

Seperti banyak lainnya, kisah ini tidak menyebutkan "bahtera". Sebuah "Menara Babel" bergantung pada terjemahannya; sebagian mengatakan orang-orang itu tiba di sebuah kota, yang lainnya di sebuah benteng.

Hopi

Dalam mitologi Hopi, orang-orang berulang kali menjauhkan diri dari Sotuknang, sang pencipta. Ia menghancurkan dunia dengan api, dan kemudian dengan udara yang dingin, dan menciptakan dunia kembali pada kedua kesempatan untuk orang-orang yang masih mengikuti hukum-hukum ciptaan, yang bertahan dengan bersembunyi di bawah tanah.

Pada kali yang ketiga, manusia menjadi korup dan suka berperang. Akibatnya, Sotuknang memimpin manusia kepada Perempuan Laba-laba, dan ia memotong buluh-buluh raksasa, dan menampung manusia di batangnya yang berlubang.

Sotuknang kemudian mendatangkan air bah yang hebat, dan manusia terapung-apung di air dalam buluh mereka. Buluh-buluh ini kemudian berhenti di sepotong kecil tanah, dan manusia pun keluar, dengan jumlah makanan yang sama seperti waktu mereka berangkat.

Manusia pergi dengan kano mereka, dipimpin oleh hikmat batin mereka (yang kabarnya berasal dari Sotuknang, melalui pintu di atas kepala mereka). Mereka pergi ke timur laut, melewati pulau-pulau yang semakin besar, hingga mereka tiba di Dunia Keempat. Ketika mereka mencapai dunia yang keempat, pulau-pulau itu pun tenggelam ke dalam samudra.

Kaddo

Dalam mitologi Kaddo, empat monster semakin besar dan berkuasa, hingga mereka menyentuh langit. Pada saat itu, seorang manusia mendengar suara yang memberitahukan agar menanam sebatang buluh yang berlubang di tengahnya. Ia melakukannya, dan buluh itu tumbuh sangat cepat dan menjadi sangat besar.

Baca lanjutannya: Kumpulan Mitologi Bencana Air Bah dari Seluruh Dunia (Bagian 2)

Related

Mistery 708367402411570387

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item