Ilmuwan Melacak Sejarah Nabi Ibrahim ke Zaman Kuno (Bagian 1)

Ilmuwan Melacak Sejarah Nabi Ibrahim ke Zaman Kuno

Naviri Magazine - Sejarawan terus berusaha membuka tabir kebenaran tentang asal-usul Ibrahim atau Abraham, apakah dia sosok yang sama dengan Brahma dari India? Beberapa bukti ditulis Gene D Matlock B.A., M.A. dalam paper berjudul 'Who Was Abraham'.

Karya ini berdasarkan studi linguistik mengundang berbagai perdebatan di kalangan sejarawan, meskipun bukti yang dilampirkan sangat mendekati kebenaran. Ram atau Rama juga dari klan Yadava. Jika Ibrahim, Abraham, Brahma, dan Ram, adalah orang yang sama, maka Ibrahim pergi ke Yerusalem bersama rakyatnya sendiri.

Pengikut Ram yang memisahkan diri dalam komunitas mereka, yang disebut Ayodhya, dalam bahasa Sansekerta berarti 'yang tak terkalahkan'.

Kata Sansekerta untuk menyebut 'tempur' adalah Yuddha atau Yudh. Abraham dan kelompoknya berasal dari Ayodhya (Yehudiya, Yudea), umat Amalek yang tetap jauh dari kekafiran.

Ibrahim, Abraham adalah Brahma

Dalam paper yang ditulis Matlock, dia memulai awal pembicaraan tentang seorang sarjana keturunan Yahudi, dan teolog Flavius Josephus yang hidup antara tahun 37 hingga 100 M. Teolog ini menulis dalam teksnya tentang seorang filsuf Yunani bernama Aristoteles, yang mengatakan:

"...orang-orang Yahudi ini berasal dari filsuf India, mereka diberi nama oleh orang India Calani." (Book I: 22)

Begitu pula Clearchus dari Soli menuliskan: "...orang-orang Yahudi keturunan dari filsuf India. Para filsuf disebut India; Calani, dan di Suriah; Yahudi. Dalam buku Anacalypsis karya Godfrey Higgins, Vol I: hal 400 dituliskan nama ibukota mereka sangat sulit diucapkan, kota ini disebut Yerusalem.

"Megasthenes, yang dikirim ke India oleh Nikator Seleucid, sekitar tiga ratus tahun sebelum kedatangan Isa, dan yang catatan dari pertanyaan itu setiap hari bertambah, mengatakan bahwa orang-orang Yahudi berasal dari suku India atau sekte yang disebut Kalani..."

Martin Haug PhD pernah menulis dalam buku berjudul 'The Sacred Language, Writings, and Religions of the Parsis', yang menyebutkan bahwa orang-orang Majus dikatakan telah menyebut agama mereka Kesh-i-Ibrahim. Mereka menelusuri buku-buku agama, merujuk kepada Abraham yang diyakini telah membawa mereka dari surga.

Beberapa kesamaan terlihat antara Dewa Hindu, Brahma, dan istrinya, Saraisvati, mirip dengan Ibrahim dan Sarah. Menurut Matlock, kesamaan ini lebih dari sekadar kebetulan meskipun di seluruh wilayah India hanya ada satu kuil yang didedikasikan untuk Brahma. Sekte ini disebut-sebut sebagai sekte Hindu terbesar ketiga.

Buku karya Tomas Doreste, berjudul 'Moises Y Los Extraterrestres', menuliskan, Voltaire berpendapat bahwa Abraham (Ibrahim) berasal dari beberapa imam Brahman yang meninggalkan India untuk menyebarkan ajaran mereka di seluruh dunia.

Dalam mendukung mendukung tesisnya, dia menyajikan unsur-unsur yang memiliki kesamaan nama dan fakta bahwa kota Ur sebagai tanah leluhur. Kota ini berdekatan dengan perbatasan Persia menuju India, dimana Brahman disebutkan telah lahir di kota ini.

Pengaruh Brahma menyebar ke seluruh Persia hingga mencapai sungai Efrat dan Tigris, orang Persia mulai mengadopsi Brahma dan membuat kisahnya sendiri, kemudian mengatakan bahwa Tuhan telah tiba dari Bactria, sebuah daerah pegunungan yang terletak di tengah-tengah perjalanan menuju India.

Pada saat itu, Bactria merupakan wilayah Afghanistan kuno, dan merupakan wilayah bangsa Yahudi prototipikal yang disebut Juhuda atau Jaguda, atau disebut juga Ur-Jaguda. Ur artinya 'tempat atau kota' sehingga Alkitab menyatakan bahwa Abraham ataupun Ibrahim berasal dari Ur-Kasdim.

Kasdim, atau lebih tepatnya Kaul-Deva (Kauls Suci) bukan nama etnis tertentu, tetapi sebuah titel kasta imam kuno Hindu Brahman yang tinggal di wilayah yang sekarang disebut Afghanistan, Pakistan, dan negara bagian India Kashmir.

Dalam catatan 'Anacalypsis Vol I halaman 405', disebutkan bahwa suku Ioud atau Brahmana telah diusir atau meninggalkan Maturea, sebuah kerajaan Oude di India, dan menetap di Goshen, atau Heliopolis di Mesir, dan memberi nama tempat yang ditinggalkan sebagai Maturea.

Dia berasal dari agama atau sekte Persia dan Melkisedek. Orang Persia juga mengklaim Ibrahim, yang juga disebut Abraham, sebagai ayah mereka dan orang Yahudi. Menurut semua sejarah Persia kuno, Yahudi dan Arab merupakan keturunan Abraham.

Siapakah Abraham/Nabi Ibrahim?

Terah (ayah Abraham) awalnya berasal dari negara Timur yang disebut Ur, Kasdim atau Culdees, dia hidup di daerah yang disebut Mesopotamia. Beberapa saat setelah ayahnya tinggal di sana, Abraham, atau Abram, Ibrahim, atau Brahma, dan istrinya Sara, atau Sarai, ataupun Sara-iswati, meninggalkan keluarga ayah mereka, dan kemudian datang ke Kanaan. Identitas Ibrahim dan Sarah (Brahma dan Saraiswati) pertama kali ditunjukkan oleh para misionaris Jesuit.

Sementara dalam mitologi Hindu, Sarai-Svati merupakan adik Brahma, dimana Alkitab juga memberi dua cerita tentang Abraham. Dalam versi pertama, Abraham mengatakan kepada Firaun bahwa dia berbohong ketika memperkenalkan Sarai sebagai adiknya.

Versi kedua, Abraham mengatakan kepada Raja Gerar bahwa Sarai adalah adiknya. Tetapi ketika raja memarahinya karena berbohong, Abraham mengatakan bahwa Sarai adalah istri dan adiknya (Genesis 20:12).

Baca lanjutannya: Ilmuwan Melacak Sejarah Nabi Ibrahim ke Zaman Kuno (Bagian 2)

Related

Science 2782061057697037799

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item