Barang-barang Asli Milik Para Nabi Terkumpul di Museum Turki
https://www.naviri.org/2019/06/barang-barang-asli-milik-para-nabi.html
Naviri Magazine - Masyarakat Istanbul, Turki, beserta warga dunia dari berbagai agama, memiliki kesempatan untuk mengunjungi museum religi yang dianggap sebagai tempat penting bagi perkembangan tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Di sini kita dapat menemukan artefak maupun peninggalan Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Yusuf, dan beberapa Nabi lainnya.
Begitu menjadi tempat pemerintahan bagi Kekaisaran Ottoman dan kediaman resmi sultan, Istana Topkapi sekarang menjadi museum yang populer di seluruh dunia. Ruangan kerahasiaan istana terdiri dari empat bagian terpisah, misalnya Kamar Destimal menyimpan beberapa relik yang terhubung dengan tokoh penting dalam ketiga agama Ibrahim.
Sebut saja peralatan Nabi Ibrahim, tongkat asli Nabi Musa, dan pedang Nabi Daud, dipajang di ruangan itu.
“Di sini juga ada sorban milik Nabi Yusuf, anak Yakub. Semua tokoh ini penting dalam sejarah Islam dan dalam Yudaisme dan Kekristenan,” demikian kata sumber yang merupakan warga Turki, kepada LA Times.
“Legitimasi barang-barang ini tidak sesulit yang dipikirkan orang. Pada puncak kekuasaannya, Kekaisaran Ottoman memiliki kekayaan dan sumber daya yang besar,” tutur warga Turki itu kembali menjelaskan.
Tiga area ruangan lainnya juga sangat penting bagi perkembangan ajaran Islam. Di antaranya gigi Nabi Muhammad SAW, rambut dan janggut Nabi Muhammad, meterai, sepucuk surat dengan tanda tangan, dan pedang yang selalu dibawanya. Selain itu juga ada busur Rasulullah SAW bersama pedang para sahabat Nabi, sekaligus kunci Kabah asli di Mekah.
Barang-barang ini dianggap suci, sehingga secara historis bahkan Sultan Ottoman bersama keluarganya hanya diizinkan untuk mengunjungi tempat religi ini setahun sekali, yakni pada hari ke 15 bulan Ramadan.
Saat ini, semua pengunjung di seluruh dunia diizinkan melihat benda-benda peninggalan Nabi dan Rasul yang ditampilkan di bawah lampu rendah cahaya, untuk melindungi nilai sejarahnya.