Kisah Nabi Muhammad (1): Kelahiran dan Masa-masa Kecil

 Kisah Nabi Muhammad (1): Kelahiran dan Masa-masa Kecil

Naviri Magazine - Nabi Muhammad SAW adalah nabi pembawa risalah Islam, Rasul terakhir dan penutup rangkaian nabi dan rasul Allah SWT di muka bumi.

Ia adalah salah seorang dari yang tertinggi di antara 5 rasul yang termasuk dalam golongan Ulul Azmi, atau mereka yang mempunyai keteguhan hati (QS. 46: 35). Keempat Rasul lainnya dalam Ulul Azmi ialah Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Nuh AS.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW 

Nabi Muhammad SAW adalah anggota Bani Hasyim, sebuah kabilah yang paling mulia dalam suku Quraisy, yang mendominasi masyarakat Arab. Ayahnya bernama Abdullah Muttalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar pengaruhnya. Ibunya bernama Aminah binti Wahab, dari Bani Zuhrah.

Baik dari garis ayah maupun garis ibu, silsilah Nabi Muhammad SAW sampai kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama Tahun Gajah, karena pada tahun itu terjadi peristiwa besar, yaitu datangnya pasukan gajah menyerbu Mekah dengan tujuan menghancurkan Ka'bah. Pasukan itu dipimpin oleh Abrahah, gubernur Kerajaan Habsyi di Yaman.

Abrahah ingin mengambil alih kota Mekah dan Ka'bahnya, sebagai pusat perekonomian dan peribadatan bangsa Arab. Ini sejalan dengan keinginan Kaisar Negus dari Ethiopia yang ingin menguasai seluruh tanah Arab, yang bersama-sama dengan Kaisar Byzantium menghadapi musuh dari timur, yaitu Persia (Irak).

Dalam penyerangan Ka'bah itu, tentara Abrahah hancur karena diserang burung Ababil, yang melempari tentara gajah. Abrahah kembali ke Yaman, dan tak lama kemudian meninggal dunia. Peristiwa ini dikisahkan dalam Al-Qur'an, surat Al-Fîl: 1-5.

Beberapa bulan setelah penyerbuan tentara gajah, Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki, yang diberi nama Muhammad. Ia lahir pada malam menjelang dini hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, bertepatan dengan 20 April 570 M. Saat itu ayah Muhammad, Abdullah, telah meninggal dunia.

Nama Muhammad diberikan oleh kakeknya, Abdul Muttalib. Nama itu sedikit ganjil di kalangan orang-orang Quraisy. Karenanya, mereka berkata kepada Abdul Muttalib, "Sungguh di luar kebiasaan. Keluarga Tuan begitu besar, tetapi tak satu pun yang bernama demikian."

Abdul Muttalib menjawab, "Saya mengerti. Dia memang berbeda dari yang lain. Dengam nama ini, saya ingin agar seluruh dunia memujinya."

Masa pengasuhan Halimah Sa'diyah

Ada suatu kebiasaan di Mekah, anak yang baru lahir diasuh dan disusui oleh wanita desa, dengan maksud supaya ia bisa tumbuh dalam pergaulan masyarakat yang baik, dan mendapat udara yang lebih bersih. Saat Muhammad lahir, ibu-ibu dari desa Sa'ad datang ke Mekah, menghubungi keluarga-keluarga yang ingin menyusui anaknya.

Desa Sa'ad terletak kira-kira 60 km dari Mekah, dekat kota Ta'if, suatu wilayah pegunungan yang sangat baik udaranya. Di antara ibu-ibu tersebut, terdapat seorang wanita bernama Halimah binti Abu Du'aib as Sa'diyah.

Keluarga Halimah tergolong miskin, karenanya ia sempat ragu untuk mengasuh Muhammad, karena keluarga Aminah juga tidak terlalu kaya. Akan tetapi, entah mengapa, bayi Muhammad sangat menawan hatinya, sehingga akhirnya Halimah pun mengambil Muhammad SAW sebagai anak asuhnya.

Ternyata, kehadiran Muhammad SAW sangat membawa berkah pada keluarga Halimah. Dikisahkan, kambing peliharaan Haris, suami Halimah, menjadi gemuk-gemuk dan menghasilkan susu lebih banyak dari biasanya. Rumput tempat menggembala kambing itu juga tumbuh subur.

Kehidupan keluarga Halimah, yang semula suram, berubah menjadi bahagia dan penuh kedamaian. Mereka yakin sekali bahwa bayi dari Mekah yang mereka asuh itulah yang membawa berkah bagi kehidupan mereka.

Baca lanjutannya: Kisah Nabi Muhammad (2): Munculnya Tanda-tanda Kenabian

Related

Moslem World 6236848212280003354

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item