Restoran Ini Mendenda Tamu jika Tidak Menghabiskan Makanan

Restoran Ini Mendenda Tamu jika Tidak Menghabiskan Makanan

Naviri Magazine - Setiap tahun, makanan yang dibuang ke tong sampah di dunia sebanyak 1,3 miliar ton, menurut FAO. Negara maju saja menyumbang 33 persen (222 juta ton) dari jumlah itu. Jumlah ini nyaris setara dengan makanan yang dihasilkan di sub Sahara-Afrika setiap tahun. Singkatnya, masalah kita dengan limbah makanan adalah bencana.

Karena itulah, sejumlah restoran menerapkan kebijakan yang unik: mendenda konsumen yang tidak menandaskan makanannya. Mana saja restoran itu?

Kylin Buffet di London

Kylin Buffet adalah restoran chinesse food di London. Konsumen yang tidak menghabiskan makanan yang diambilnya, dikenai denda 20 pounds atau 32 dolar.

“Untuk menghindari pemborosan makanan, sebaiknya Anda tidak mengisi terlalu penuh piring Anda. Ambillah apa yang dapat Anda makan,” demikian petunjuk yang tertulis di restoran itu.

Seorang ibu memprotes kebijakan itu ketika dia bersama anak dan keponakannya menyisakan hidangan pembuka berupa udang panggang, spring roll, dan dua onion ring. Mereka diberitahu pelayan restoran bahwa mereka harus membayar tambahan ongkos 32 dolar, jauh lebih mahal dari hidangan pembuka yang dipesannya. Ibu itu menyebut restoran tidak memiliki layanan konsumen yang baik.

Mendapati protes itu, pemilik restoran tetap pada peraturan yang dibuatnya. “Kami harus mengenakan biaya atas pemborosan makanan. Kami tetap mempertahankan kebijakan kami,” ujarnya, seperti diberitakan Daily Mail.

Restoran Marmar di Damman

Restoran Marmar di Damman, Arab Saudi, memajang pengumuman bahwa mereka akan mendenda konsumen yang tidak menghabiskan makanan mereka, untuk menghindari konsumen mengeluarkan uang terlalu banyak dan membeli makanan lebih banyak dibanding yang dapat mereka makan.

“Kami hanya ingin mendorong pelanggan kami untuk merasionalisasikan pengeluaran mereka, menyusul adanya berita kelaparan di Afrika. Kami mengambil keputusan itu setelah melihat beberapa pelanggan memesan makanan yang jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Denda tergantung dari seberapa banyak makanan yang mereka sisakan,” ujar Fahd Al Anzi, pemilik restoran, seperti dilansir Emirates.

Sejumlah pengunjung restoran memesan makanan hanya sebagai simbol atau prestise dan tidak menghabiskannya, dan hal itu membuat frustasi Fahd Al Anzi. Fahd menghitung denda berdasarkan jumlah makanan yang ditinggalkan. Apa yang dilakukan Fahd belum pernah ada sebelumnya, namun mendapat dukungan dari masyarakat Saudi.

Restoran Hayashi Ya di Manhattan

Bila mata Anda lebih besar dibanding perut Anda, restoran yang satu ini berpikir bahwa Anda harus membayar lebih karena Anda dianggap terlalu serakah. Kebijakan itu diterapkan restoran Hayashi Ya, restoran prasmanan Jepang yang terletak di Upper West Side, Manhattan, AS.

Mereka menerapkan tambahan biaya 30 persen bagi konsumen yang tidak menghabiskan makanan di piringnya. Kebijakan ini sudah diterapkan sejak 2006, demikian diberitakan Fox.

Manajer restoran, Ben Lin, menyebut kebijakan ini didorong dua hal. Pertama, agar konsumen mengambil sebanyak yang bisa dia konsumsi, sehingga tidak memunculkan limbah. Kedua, mencegah restoran menyediakan hidangan dalam jumlah surplus yang bisa mengurangi keuntungan restoran.

Menurut data Stockholm Water Institute pada 2006, sekitar 30 persen makanan di AS terbuang ke tempat sampah senilai 48 miliar dolar/tahun. Sedangkan menurut studi University of Arizona pada 2004, jumlahnya lebih tinggi lagi, yaitu sekitar 40-50 persen makanan di AS terbuang percuma.

Restoran Wafu di Sydney

Restoran masakan Jepang ini terletak di pinggiran Sydney, milik Chef Yukako Ichikawa. Restoran ini akan memberi diskon 30 persen kepada konsumen yang melincinkan piringnya. Sebaliknya, pinalti akan dijatuhkan bila konsumen tak menghabiskan pesanannya. Restoran ini menggambarkan diri sebagai “hidangan Jepang tanpa rasa bersalah”.

“Untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan, kami meminta sedikit lebih dari tamu kami dari kebanyakan restoran lain,” begitu yang tertulis di pintu.

Permintaan “sedikit lebih” itu adalah menghabiskan semua hidangan yang semuanya merupakan pangan organik yang bebas gluten, susu, gula, dan telur. Chef dan staf restoran akan meminta tamu yang tidak menghabiskan pesananannya untuk memilih restoran lain di waktu selanjutnya.

“Habiskan hidangan Anda kecuali irisan lemon, gari (jahe sushi), dan wasabi,” katanya.

Restoran Bamboo di Swedia

Henrik Cui, pemilik restoran Swedia, Bamboo Mongolian BBQ, juga menerapkan kebijakan keras terhadap konsumen yang menyisakan makanannya.
Setiap tahun, makanan yang dibuang ke tong sampah di dunia sebanyak 1,3 miliar ton

“Saya tidak peduli mereka pesan makanan satu piring atau 10 piring, namun saya berharap orang-orang menghabiskan semua makanan itu dan tidak menyisakannya. Silakan duduk di sini seharian bila Anda ingin, tapi jangan buang makanan. Saya tidak suka pada tamu yang membuang makanan sia-sia, mereka tidak diterima di sini,” ujarnya.

Related

World's Fact 2285251879528005062

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item