Misteri di Balik Perjanjian Green Hilton Memorial (Bagian 2)

Misteri di Balik Perjanjian Green Hilton Memorial

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri di Balik Perjanjian Green Hilton Memorial - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Tanda tangan Sukarno

Dari dokumen Green Hilton Memorial tersebut, ada indikasi bahwa tanda tangan Presiden Sukarno berbeda dengan tanda tangan aslinya.

Karena tanda tangan merupakan hasil tulisan tangan, hampir bisa dipastikan bahwa tidak akan ada tanda tangan yang sama persis, bahkan walaupun yang menandatangani adalah orang yang sama. Kadang, mood yang berbeda bisa menghasilkan tanda tangan yang berbeda pula.

Tapi, ada satu yang selalu sama. Yaitu cara menarik garis (stroke). Tanda tangan adalah produk dari kebiasaan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Ketika seseorang membubuhkannya di atas sebuah dokumen, ia tidak berpikir. Ia hanya menggoreskan penanya. Karena itu, cara dia menarik garis pasti akan sama pada setiap tanda tangan.

Jadi, jika ingin memeriksa keaslian tanda tangan seseorang, periksalah tarikan garisnya. Jika berbeda, maka dipastikan tanda tangan tersebut telah dipalsukan, walaupun terlihat sangat mirip.

Dalam kasus dokumen Green Hilton Memorial Agreement, jelas arah tarikan garis kedua tanda tangan berbeda.

Perbedaannya adalah pada nama penandatangan. Pada tanda tangan asli ditulis "Sukarno". Pada tanda tangan palsu ditulis "Soekarno". Sebuah kesalahan kecil yang dilupakan oleh sang pemalsu.

Soal ejaan ini, ada ceritanya.

Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams, yang terbit tahun 1965, disebutkan bahwa Presiden Sukarno sendiri yang meminta namanya ditulis dengan "Sukarno" dan bukan "Soekarno". Ini dikarenakan pada tahun 1947, Indonesia sudah resmi menggunakan Ejaan Soewandi, yang salah satu cirinya adalah mengganti "OE" dengan "U". Jadi Sukarno ingin konsisten dengan perubahan itu.

Sang pemalsu tanda tangan mungkin melihat tanda tangannya dan membaca "Soekarno", sehingga ia ikut memberikan nama itu pada dokumen.

Keberadaan Presiden Sukarno dan Kennedy

Sebuah dokumen resmi negara tidak boleh salah dalam pemberian tanggal. Dalam surat kelurahan, mungkin masih bisa. Tapi jelas tidak untuk perjanjian sekaliber Green Hilton Memorial.

Pada kasus Green Hilton Memorial, disebutkan bahwa dokumen tersebut ditandatangani pada tanggal 14 November 1963 di Jenewa, Swiss.

Kita bisa memeriksa keabsahannya dengan cara melacak keberadaan sang penandatangan. Dalam hal ini Presiden Sukarno dan Kennedy.

Lalu dimana Sukarno pada tanggal tersebut?

Memang susah melacak keberadaan Sukarno. Soalnya dokumentasi kita tidak cukup memadai. Namun ada indikasi kuat bahwa Sukarno tidak berada di Swiss.

Tahun 1960-an adalah tahun yang cukup rumit bagi Indonesia. Tahun 1962, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games ke-4. Karena Indonesia menjalin hubungan baik dengan Cina dan Palestina, maka Indonesia menolak keikutsertaan Taiwan dan Israel. Ini menyebabkan komite Olimpiade Internasional memberi sanksi kepada Indonesia.

Sukarno menjadi marah. Lalu ia memutuskan untuk menciptakan event tandingan semacam Olimpiade yang disebut Ganefo (Games of the New Emerging Forces). Sambil membawa semangat yang juga dibawa oleh gerakan nonblok, Sukarno menekankan kekuatan Ganefo sebagai simbol pemberontakan terhadap kekuatan adidaya.

Ganefo pertama diadakan pada 10-22 November 1963. Acara tersebut dibuka langsung oleh Presiden Sukarno. Jadi pada 10 November, Sukarno masih ada di Jakarta. Tidak ada catatan mengenai keberadaannya pada 14 November.

Tapi pertanyaannya adalah: Apakah dalam masa penyelenggaraan event yang dianggapnya sebagai simbol kekuatan negara-negara berkembang itu Sukarno mau pergi ke Swiss?

Kemungkinan besar tidak.

Kemudian, pemalsu dokumen ini sepertinya kurang teliti. Seharusnya mereka tahu bahwa gerak-gerik presiden Amerika dicatat dengan teliti dan didokumentasikan dengan sangat baik. Bahkan 50 tahun setelah itu, kita masih bisa melacaknya.

Dalam kasus ini, mereka telah memilih tanggal yang salah. Dan ini fatal. Pada 14 November 1963, Kennedy ternyata sedang berada di Washington, Amerika Serikat, dan tidak berada di Swiss. Saat itu ia memberikan konferensi pers dan menjawab pertanyaan berbagai wartawan. Kita bisa melihatnya di situs JFK Library.

Pada tanggal 15 November 1963, Kennedy juga tidak ada di Swiss, karena ia menghadiri konferensi AFL CIO di New York. AFL CIO adalah salah satu organisasi serikat buruh di Amerika.

Mungkin di antara kita ada yang tidak puas lalu bertanya, "Apa yang dilakukan Kennedy sebelum ia konferensi pers pada 14 November?"

Pada 13 November, Kennedy masih ada di Washington, menghadari acara dengan Resimen Black Watch of the Royal Highlanders.

Bagaimana? Bukankah ini membuktikan bahwa pada tanggal 13, 14, dan 15 November 1963 Kennedy tidak berada di Swiss? Jadi bagaimana caranya ia menandatangani dokumen Green Hilton Memorial tersebut?

Indikasi stempel kepresidenan Amerika yang palsu, kemungkinan cropping pada dokumen, tanda tangan Sukarno yang juga terindikasi dipalsukan, dan Presiden Kennedy yang jelas tidak berada di Swiss pada tanggal ditandatanganinya dokumen itu, apakah bukti-bukti ini masih kurang kuat?

Related

Mistery 7752316098484128807

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item