Kisah Dajjal yang Akan Menguasai Dunia di Akhir Zaman (Bagian 1)

Kisah Dajjal yang Akan Menguasai Dunia di Akhir Zaman

Naviri Magazine - Banyak pendapat yang berupaya mengungkap siapa Dajjal yang sebenarnya. Dajjal adalah seorang manusia. Dia bukan jin atau makhluk lain, ia adalah manusia yang ditangguhkan ajalnya. Sama halnya dengan iblis yang ditangguhkan kematiannya hingga kiamat nanti.

Dajjal adalah manusia berhati Iblis. Ayah dan ibunya keturunan Turki dan Mesir. Mereka berasal dari sebuah kampung kecil bernama Rablah. Kedua orang tuanya adalah kakak beradik seibu sebapak. Mereka berhubungan tanpa ikatan perkawinan. Dan ketika orang kampung mengetahuinya, mereka mengusirnya dari kampung. Kemudian mereka berpindah ke kampung pedalaman bernama Samiri, di negeri Mesir.

Pekerjaan ayah Dajjal adalah menjaga dan membersihkan kandang ternak dan membelah kayu. Setelah beberapa waktu tinggal di rumah tumpangan milik seorang peladang, mereka berkeinginan untuk mendapatkan anak.

Suatu ketika sang istri bermimpi bertemu seseorang dari kaum mereka. Si istri disuruh memohon pertolongan di sebuah kuil jauh di ujung kampung itu. Sang istri menceritakan mimpinya pada suaminya, dan mereka berdua mencari kuil itu.

Mereka menemukan kuil kecil di ujung kampung, sama seperti di mimpi, yang di dalamnya terdapat sebuah patung anak lembu. Mereka berdua membersihkan kuil itu dan melakukan upacara pemujaan, memohon pertolongan dewa patung anak lembu itu.

Tidak lama setelah itu, si istri mengandung sangat besar dan lama, hingga 13 bulan. Ketika si istri sedang mengandung, si suami meninggal dunia. Tinggallah sang istri seorang diri. Ketika berita tentang mereka diketahui oleh pemilik ladang, ia terpaksa mengusir keluar wanita yang sedang mengandung itu, karena takut dengan orang kampung yang sedang mencari mereka.

Wanita itu pun pergi ke kuil kecil untuk melahirkan anaknya. Setelah melahirkan, ia meninggal dunia. Bayi yang dilahirkan itu cacat sebagian tubuhnya; kulitnya bersisik seperti ular, berkepala besar, buta mata kirinya, dan mata kanannya menonjol keluar. Jadi kedua matanya cacat.

Dajjal diasuh Malaikat Jibril

Setelah beberapa tahun, tempat persembunyaian Dajjal akhirnya diketahui oleh orang kampung. Mereka bersepakat untuk membakar kuil itu. Pada saat peristiwa itu terjadi, Dajjal dibawa oleh penjaga kuil untuk dihanyutkan ke laut. Ketika di laut itulah, Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk menyelamatkan Dajjal, dan diletakkan di suatu tempat, dalam sebuah gua.

Dajjal diselamatkan oleh Jibril dan dibawa ke sebuah pulau kecil yang indah, dan dijaga oleh seekor binatang yang bisa berbicara bahasa manusia. Jibril menyuruh binatang itu menjaga si anak kecil, memberinya makan, dan jika anak itu bangun agar memberitahukan asal-usul si anak dan mengajarkan prinsip-prinsip kehidupan.

Dajjal dirawat oleh binatang itu dengan penuh kasih, dan Jibril sesekali datang menengok. Hingga pada suatu saat, di usianya yang ke-7, dia bangun dari tidurnya. Dia keluar dari gua tempatnya berteduh, berlari keluar dan bertemu dengan binatang yang mengasuhnya.

Pertama dia takut, tapi kemudian binatang itu mengajaknya bicara, “Kau anak kecil yang diselamatkan oleh malaikat Allah. Ketahuilah tentang asal-usulmu. Jibril menyuruhku untuk memberitahumu bahwa kau anak yang disayangi oleh Allah, dan diberi kehendak bebas untuk memilih jalanmu.

“Jika engkau mengikuti jalan Jibril dan para nabi, maka engkau akan menjadi orang yang mulia, raja yang hebat di muka bumi. Jika engkau mengikuti jalan iblis, maka engkau akan menjadi pendurhaka yang akan dikutuk oleh makhluk seisi bumi, karena engkau akan berbuat kerusakan yang sangat besar.”

Anak kecil itu membalas, “Apa buktinya bahwa kau, hai binatang, berbicara benar?”

Binatang itu lalu mengajak Dajjal ke suatu tempat di pulau itu, dan menunjukkan lempeng-lempeng bertulisan tangan Jibril. “Ini ditulis sendiri oleh malaikat yang mulia, Jibril, dan merupakan pedoman hidup untukmu. Janganlah kau melenceng dari pedoman-pedoman ini, atau kau akan menjadi manusia durhaka.”

Lempeng-lempeng itu bertuliskan di antaranya, “Allah adalah Maha Pencipta, Raja Alam Semesta; sembahlah hanya Allah dan jangan mempersekutukan-Nya.”

Di sisi lempeng itu ada segumpal zat/materi yang merupakan sisa alat tulis Jibril yang dibawa dari surga. Dajjal kecil memegang zat itu dengan tangannya, dipermainkannya, dan ia menemukan bahwa zat itu sangat ajaib karena bisa menghidupkan kembali untuk sejenak, hewan yang sudah mati (zat inilah yang kelak digunakan Dajjal sehingga bisa menghidupkan makhluk yang sudah mati).

Binatang pengasuhnya mengajarkan kepada Dajjal mengenai cara-cara ritual menyembah Allah, dan menyuruhnya agar rutin melaksanakan. Namun, anak itu enggan dan selalu membangkang, hingga usianya dewasa. Dia sangat tertarik pada kehidupan di pulau itu; dipelajarinya semua aspek, dan dengan kecerdasannya dia mampu menguasai dengan bantuan penjelasan dari pengasuhnya.

Dajjal menjadi sesat 

Binatang pendamping Dajjal sangat sabar, selalu menyuruhnya untuk beribadah kepada Allah, hingga Dajjal yang lelah diceramahi membalas, “Siapa Allah itu, kenapa aku tidak pernah melihat-Nya? Bahkan aku tidak pernah bertemu Jibril yang sering kau bicarakan. Jangan-jangan semua yang kau bicarakan hanya dusta, agar aku tunduk kepadamu. Dengar, aku lebih hebat darimu dan Allah yang kau sebut-sebut itu.”

Baca lanjutannya: Kisah Dajjal yang Akan Menguasai Dunia di Akhir Zaman (Bagian 2)

Related

Moslem World 668414372006400719

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item