Kisah Perjalanan Google Menjadi Mesin Pencari Terbaik di Dunia

Kisah Perjalanan Google Menjadi Mesin Pencari Terbaik di Dunia

Naviri Magazine - Tahun 1998, pencarian informasi melalui internet mulai menjadi kebutuhan dasar manusia.

Saat itu, Larry dan Sergey, mahasiswa pascasarjana Universitas Stanford, sudah menawarkan sistem pencarian PageRank a la Google kepada AltaVista, Excite, dan juga Yahoo, seharga 1 juta dolar, tapi mereka semua menolak.

Yahoo rupanya tidak ingin penggunanya cepat mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Yahoo justru ingin membuat orang berlama-lama di situsnya, supaya melihat-lihat iklan dan fitur-fitur Yahoo lainnya. Jadi, cara kerja Google yang menginginkan orang mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat, tidak cocok bagi Yahoo.

Maka, tak lama kemudian, Larry dan Sergey cuti dari kuliah program doktornya, dan mendirikan perusahaan sendiri, Google Inc.

Tak dinyana, dua tahun kemudian, tahun 2000, Google bisa menghasilkan laba 7 juta dolar setahun. Tahun 2004, labanya meningkat menjadi 12 juta dolar sebulan. Dan di tahun 2005, keuntungan mereka 2 juta dolar sehari. Dan meningkat terus tiap tahun sampai sekarang.

Yang paling menarik dari Google, mereka sejak awal tidak menjadikan uang sebagai tujuan utama.

”Mereka betul-betul digerakkan oleh sebuah visi tentang bagaimana seharusnya sesuatu bekerja, dan bukan untuk mencari uang,” ujar Prof. Dennis Allison, dosen Stanford.

Tahun 1999, saat mereka mendapatkan investor yang bersedia mengucurkan 25 juta dolar (jumlah yang betul-betul tidak diperoleh dengan mudah), mereka belum memasang iklan di Google. Bahkan mereka belum benar-benar yakin akan mendapat uang dengan Google.

Baru setahun kemudian, datanglah Eric Schmidt sebagai CEO, yang mendorong agar Google menjadi bisnis yang menguntungkan, dan cara yang paling masuk akal tentu melalui iklan.

Berbeda dengan paham yang dianut Yahoo pada waktu itu, yaitu iklan yang membayar paling banyak akan diletakkan di urutan teratas, sistem Google lebih baik. Google memeringkat iklan berdasarkan dua faktor: harga yang diinginkan oleh pemasang iklan, dan seberapa sering pengguna komputer mengklik iklan tersebut.

Jadi, bahkan misalnya sebuah perusahaan menawar paling tinggi untuk sebuah kata kunci tertentu, jika konsumen tidak mengklik iklannya, iklan itu akan turun ke urutan yang lebih rendah. Sekali lagi, cara Google lebih adil. Mereka memberi kesempatan kepada para pengguna untuk ikut berperan dalam pemberian peringkat.

Related

Internet 378765627226548697

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item