Misteri Hujan Batu, Fenomena Aneh yang Membingungkan (Bagian 2)

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Hujan Batu, Fenomena Aneh yang Membingungkan - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Selama abad pertengahan, kejadian batu jatuh dari langit dikaitkan dengan makhluk supranatural atau bahkan setan. Di tahun 1690, penutur cerita rakyat, Robert Kirk, menulis dalam bukunya, The Secret Commonwealth, bahwa hujan batu disebabkan oleh makhluk bawah tanah yang disebut Wights. Makhluk itu, menurutnya, melemparkan batu-batu, tetapi tidak punya niat untuk menyakiti siapa pun.

Pada tahun 1698, batu jatuh dari langit di New Hampshire tercatat dalam suatu pamflet berjudul Lithobolia, atau Batu Dilempar Iblis.

Salah satu kasus yang paling terkenal dari hujan batu terjadi di Harrisonville, Ohio, AS, pada Oktober 1901. The Buffalo Express, koran lokal, melaporkan bahwa pada 13 Oktober, batu kecil muncul dan menerjang jendela rumah Zach Dye. Tidak terlihat ada orang di sekitar rumah. Tapi ini hanya awal cerita.

Dalam beberapa hari, seluruh kota itu diserbu oleh bongkahan batu dan kerikil yang jatuh dari langit cerah. Bingung dari mana asal batu-batu ini, warga kota mengumpulkan semua laki-laki dan pemuda di Harrisonville, menganggap fenomena ini disebabkan oleh sekelompok pria pembuat onar (diasumsikan bahwa perempuan tidak akan mampu melakukan hal seperti itu).

Batu-batu terus berjatuhan. Beberapa hari kemudian, hujan batu tiba-tiba berhenti, dan kondisi kembali normal seperti saat sebelum terjadi fenomena ini.

Sejak peristiwa ini, ada berbagai tempat yang mencatat fenomena batu jatuh dari langit, termasuk di Sumatera, Indonesia (1903), Belgia (1913), Perancis (1921), Australia (berulang kali antara tahun 1946 & 1962), Selandia Baru (1963), New York (1973), dan Arizona (1983).

Penjelasan untuk hujan batu

Para ilmuwan mengakui bahwa mereka benar-benar tidak punya jawaban pasti atas fenomena aneh ini. Selama bertahun-tahun, banyak teori telah diusulkan, dari aktivitas poltergeist ke makhluk gaib, geng pelempar batu, gunung berapi, meteorit, tornado, bahkan hukuman Tuhan.

Fenomena hujan batu, sebagai contoh, diakui terjadi selama beberapa hari, bahkan beberapa minggu, dan melibatkan batu berukuran terlalu besar untuk dibawa oleh angin dalam jarak jauh.

Pada 23 November 2013, ribuan batu-batu kecil jatuh dari langit di atas Kota Sisilia, Italia, yang terjadi karena Gunung Etna, gunung berapi aktif, memuntahkan batu apung, debu, dan abu ke langit. Mobil-mobil tertutup oleh batu hitam kecil yang tajam. Hal ini tentu menjelaskan salah satu contoh kasus dari batu jatuh. Namun, banyak peristiwa yang telah didokumentasikan tidak cocok dengan kondisi ini.

Penjelasan lain yang populer adalah adanya tornado atau kondisi yang menyerupai tornado. Namun, laporan menyebutkan batu telah jatuh bahkan dalam cuaca cerah dan di negara-negara yang tidak mengalami tornado.

Sebagai tambahan, tornado cuma mampu meraup puing-puing dan melemparkannya keluar dengan lintasan balistik. Mereka tidak menyebabkan puing-puing jatuh ke bawah dari langit jauh dari titik asal.

Beberapa ahli berpendapat bahwa hujan batu bisa jadi disebabkan oleh meteorit yang memasuki atmosfer Bumi, dan terpecah-belah menjadi ribuan batu kecil. Namun, peristiwa semacam itu biasanya disertai dengan ledakan sonik, dan satu kasus pun belum pernah mendokumentasikan hal ini. Teori ini juga sulit menjelaskan fenomena hujan batu yang berlangsung selama beberapa hari atau bahkan dalam hitungan minggu.

Dengan adanya banyak fenomena aneh & tidak bisa dijelaskan, ilmuwan dan akademisi tampaknya enggan untuk meneliti subyek yang sulit dijelaskan ini. Kemungkinan, memeriksa sifat batu dan apakah mereka berasal dari daerah lokal sana atau dari daerah seberang, termasuk dari luar angkasa, bisa membantu untuk setidaknya memberi sedikit titik terang.

Sampai saat itu terjadi, kita dibiarkan berspekulasi akan apa yang menyebabkan fenomena aneh ini.