Penemuan 50.000 Tentara Persia yang Terkubur Pasir Ribuan Tahun Lalu
https://www.naviri.org/2019/07/penemuan-50000-tentara-persia.html
Naviri Magazine - Sisa-sisa tentara Persia yang berkuasa, yang dikatakan telah tenggelam di barat pasir gurun Mesir 2.500 tahun yang lalu, akhirnya ditemukan. Ini merupakan salah satu temuan terbesar misteri arkeologi yang luar biasa, demikian menurut para peneliti Italia.
Senjata perunggu, perak gelang, anting-anting, dan ratusan tulang manusia, ditemukan dalam belantara gurun Sahara, merupakan tentara Raja Persia, Cambyses II, yang hilang. Sekitar 50.000 prajurit yang dikatakan terkubur oleh badai pasir yang dahsyat di 525 SM.
“Kami telah menemukan bukti arkeologis pertama dari sebuah cerita yang dilaporkan oleh sejarawan Yunani, Herodotus,” demikian dikatakan Dario Del Bufalo, seorang anggota ekspedisi dari University of Lecce, mengatakan kepada Discovery News.
Menurut Herodotus (484-425 SM), Cambyses, putra Cyrus Agung, mengirimkan 50.000 tentara dari Thebes untuk menyerang Oase Siwa dan menghancurkan ramalan di Kuil Amun, sesudah para imam di sana menolak untuk melegitimasi klaimnya ke Mesir.
Setelah berjalan selama tujuh hari di padang pasir, tentara-tentara itu sampai ke sebuah “oasis” yang dipercaya sebagai El-Kharga. Setelah mereka pergi, mereka tidak pernah terlihat lagi.
“Angin muncul dari selatan, kuat dan mematikan, berputar membawa gelombang luas pasir, yang seluruhnya menutupi tentara tersebut, dan menyebabkan mereka sepenuhnya terkubur,” tulis Herodotus.
Satu abad setelah Herodotus menulis catatan itu, Alexander Agung melakukan ziarah ke peramal Amun, pada 332 SM.
Namun kisah Cambyses ‘kehilangan tentara’ menjadi hilang, karena tidak ada jejak prajurit yang pernah ditemukan, dan para ilmuwan mulai mengabaikan cerita itu sebagai kisah ajaib.
Kini, dua arkeolog Italia mengklaim telah menemukan bukti kuat bahwa tentara Persia memang tertelan dalam sebuah badai pasir.
Seperti disampaikan di festival film arkeologi Rovereto, penemuan tersebut adalah hasil penelitian selama 13 tahun, dan dalam lima kali ekspedisi ke padang gurun.