Mencari Penyebab Tingginya Kasus Kriminalitas di Indonesia

Mencari Penyebab Tingginya Kasus Kriminalitas di Indonesia

Naviri Magazine - Hingga saat ini, jumlah tindak pidana yang terjadi di Indonesia masih menjadi tantangan tersendiri. Tindak pidana memang tidak akan pernah musnah selama terdapat kesenjangan sosial dan ekonomi masih ada.

Tingkat tindak pidana sejatinya merupakan indikator mengenai kualitas keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran masyarakat, sehingga besar kecilnya tindak pidana juga mendeskripsikan besar kecilnya tingkat penanganan keamanan serta besar kecilnya tingkat kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat.

Seperti halnya kemiskinan, sampai sejauh ini pemerintah Indonesia telah berupaya menangani segala bentuk tindak pidana yang terjadi. Tetapi, pemerintah hanya bisa menekan atau meminimalisir, tidak sampai mampu memusnahkan.

Selama kesejahteraan sosial dan ekonomi timpang, maka selama itu peluang kejadian tindak pidana akan tetap ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anwar (2009) bahwa khusus dalam bidang sosial ekonomi, kemiskinan memiliki korelasi yang positif terhadap tingkat perbuatan kriminal (tindak pidana).

Demikian juga ketimpangan pendapatan. Semakin timpang pendapatan, semakin tinggi peluang seseorang untuk melakukan tindak kriminal (pidana). Masalah pengangguran juga memicu tindak kriminal (pidana). Semakin besar pengangguran, khususnya pengangguran yang tidak sukarela, maka semakin tinggi peluang tindak kriminalitas.

Kondisi terakhir mengenai tindak kriminal yang terekam dalam data tindak pidana yang terjadi di Indonesia juga mengalami kenaikan. Pada 2011, tindak pidana (tindak kriminal) yang terjadi di Indonesia sebanyak 347.605 kasus.

Kemudian, pada 2012 turun sekitar 1,85 persen, tetapi terlihat naik pada 2013 sebesar 0,27 persen. Sejauh ini, memang kenaikan dan penurunan tindak pidana cenderung kecil, tetapi rata-rata jumlah tindak pidana di Indonesia masih sangat tinggi.

Banyaknya tindak kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, penodongan, pemalakan, penipuan, penembakan, dan sejenisnya di Indonesia memang sudah pada titik kritis. Semuanya banyak terjadi di dunia nyata dan dunia maya.

Dikutip dari Laporan Komnas Perempuan, angka pemerkosaan sudah tinggi sekali. Data pada tahun 2011, kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia didominasi oleh angka perkosaan, yakni 400.939 dan terbanyak (70.115 kasus) ternyata dilakukan dalam rumah tangga.

Pelaku perkosaan dilakukan oleh suami, orangtua sendiri, bahkan saudara dan keluarga terdekat. Sementara perkosaan di tempat umum (publik) sebanyak 22.285 kasus, di antaranya yang banyak dibicarakan, perkosaan di angkot. Selain itu, negara telah melakukan kekerasan yang sama karena telah membiarkan 1.561 kasus perkosaan tidak terselesaikan.

Related

Science 8242214341016088876

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item