Kisah Summerwind, Rumah Hantu Paling Misterius di Dunia

Naviri Magazine - Seperti kebanyakan tempat berhantu, rumah ini sudah tidak berpenghuni. Ya, tentu saja bangunan ini sudah tidak bisa disebut rumah lagi, karena sudah roboh dan tinggal menyisakan beberapa dinding. Walaupun begitu, rasa merinding akan tetap muncul karena sejarah rumah ini yang kelam.

Rumah yang berada di daerah Teluk Danau bagian barat Vilas County,Wincosin, ini sebetulnya sudah menjadi sisa-sisa bangunan yang terbakar karena tersambar petir.

Rumah ini dibangun pada awal abad 20, jadi dengan umur yang sudah tua bisa menjadi alternatif untuk aktivitas paranormal. Sebelumnya, rumah itu bernama Lamont Mansion, yang diambil dari nama pemilik kedua, yaitu Robert. P. Lamont.

Mungkin karena dahulu rumah itu hanyalah rumah sederhana milik seorang nelayan daerah setempat yang pemandangannya indah, pada tahun 1916 seorang arsitek bernama Robert. P. Lamont merombak rumah itu menjadi mewah.

Sejak saat itulah, teror hantu Rumah Summerwind dimulai.

Pada tahun-tahun berikutnya, Lamont mulai terusik karena aktivitas paranormal dalam rumahnya. Seperti sering terdengar suara langkah kaki tetapi tidak ada seorang pun, jendela terbuka sendiri ketika tidak ada angin, kemudian Lamont dikejutkan oleh sesosok wanita dengan wajah pucat, bayangan hitam yang setiap malam menyusuri rumah, dan lainnya.

Akhirnya, setelah sekitar 14 tahun menghuni rumah itu, Lamont meninggalkannya dalam keadaan kosong karena ketakutan. Hingga akhirnya Lamont meninggal pada tahun 1948.

Properti yang terdapat di dalam rumah tersebut dijual kepada keluarga Keefer pada tahun 40-an, dan meskipun mereka memiliki propertinya tetapi rumah Summerwind tidak mereka huni. Sampai ketika Keefer meninggal, istrinya menjual rumah itu ke orang lain. Sayangnya tidak ada aktivitas paranormal pada tahun-tahun itu.

Tahun berikutnya, pada 1970-an, keluarga Hingshaw menghuni rumah itu. Walaupun sudah diperingatkan bahwa rumah yang akan mereka huni adalah rumah berhantu, mereka tetap ngotot untuk tinggal di sana. Ketidakpercayaan mereka mulai menjadi nyata ketika banyak aktivitas paranormal yang mereka alami.

Yang paling sering adalah wanita dengan wajah pucat dan bayangan hitam yang sering berkeliaran di lorong rumah. Pernah suatu saat Arnold akan pergi dari rumah itu, tetapi mobilnya terbakar sendiri. Pernah pula Arnold bermain organ seperti biasa untuk relaksasi, tetapi pada saat itu permainan organnya tidak biasa, dan Arnold merasa seperti ada yang merasukinya.

Pernah juga Arnold dan putrinya menemukan mayat manusia yang masih utuh rambutnya, dan kulitnya berwarna cokelat.

Beberapa kejadian janggal ini membuat Arnold dan Ginger Hingshaw menderita penyakit jiwa karena semua itu. Bahkan Ginger pernah mencoba untuk bunuh diri. Dan setelah 6 bulan rumah berhantu itu dihuni oleh keluarga Hingshaw, rumah itu kembali dikosongkan.

Beberapa tahun kemudian, ayah Ginger, Raymond Bober, memiliki rencana untuk membeli rumah itu, dan menjadikannya restoran, supaya hal-hal ganjil dalam rumah itu berkurang atau hilang karena keramaian pembeli. Tetapi, rencana itu gagal.

Pada tahun 1986, Raymond Bober kembali menjual rumah itu kepada istri Mr. Keefer untuk dijaga kembali, sampai 3 orang investor mencoba untuk membeli rumah yang sudah tidak dirawat dan direnovasi itu. Kemudian, rumah itu dijual lagi kepada sebuah keluarga Kanada yang tinggal di wilayah Ontario. Tetapi mereka juga sering melaporkan kejadian aneh dalam rumah itu.

Hingga pada tahun 1988, rumah berhantu itu tersambar petir, yang menyebabkan rumah tua itu terbakar habis. Yang aneh dari kejadian ini adalah pohon-pohon di sekitar rumah itu sama sekali tidak terbakar, dan rumah itu masih menyisakan bagian-bagian lain seperti dapur, penghangat air, dan pondasi rumah.

Sepertinya ada sesuatu yang janggal dari peristiwa kebakaran itu.

Hingga saat ini, ada beberapa buku yang membahas rumah hantu ini, seperti “The Carver Effect” dan “Destiny’s Shadow”. National Geographic Channel juga telah menerbitkan episode “A Haunting”, yang berdasarkan kisah keluarga Hingshaw.