Misteri Pesawat-pesawat yang Jatuh di Gunung Salak (Bagian 1)

Misteri Pesawat-pesawat yang Jatuh di Gunung Salak

Naviri Magazine - Anda ingat jatuhnya pesawat Shukoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak? Hal tersebut kembali mengingatkan tentang zona segitiga, yakni Gunung Halimun, Gunung Salak, dan Gunung Gede, yang selalu dibumbui hal berbau misteri.

Lokasi ketiga gunung tersebut saling berdekatan. Pasalnya, di lokasi Gunung Salak memang sering terjadi beberapa hal yang aneh, terutama kejadian pesawat jatuh. Ada kecenderungan suatu pola di mana pesawat jatuh di tempat yang sama. Pada 1966, helikopter yang ditumpangi Laksamana RE Martadinata jatuh, sampai sekarang penyebabnya tidak diketahui.

Lalu banyak pesawat jatuh di sekitar lokasi yang sama, sekitar Gunung Salak dan Gunung Halimun. Gunung Halimun dianggap sebagai gunung paling angker sejak masa Mataram Sultan Agung. Sampai saat ini, banyak peristiwa jatuhnya pesawat di sekitar segitiga Gunung Halimun - Gunung Salak - Gunung Gede, yang tidak diketahui penyebabnya.

Banyak yang bilang, energi ketiga gunung itu ada di Istana Cipanas. Di sana, ada sebuah gedung yang dibangun Bung Karno, namanya Gedung Bentol. Di gedung tersebut, Bung Karno sering bermeditasi sejak dia menempati Istana Merdeka di tahun 1949. Sumber air panas yang letaknya di belakang gedung sering disebut sebagai energi dari Siliwangi.

Gunung Halimun dan Gunung Salak disucikan oleh pemeluk Sunda Wiwitan, mirip Gunung Lawu yang disucikan Majapahit, tak boleh ada yang melintasi di atasnya, burung pun bisa mati bila melewati satu titik tanah yang sakral tersebut.

Apakah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ada hubunganya dengan lokasi sakral di Gunung Halimun dan Gunung Salak tersebut? Benarkah di segitiga Gunung Halimun - Salak - Gede terdapat kekuatan medan magnetis seperti di Segitiga Bermuda dan Segitiga Formosa?

Terlepas dari cerita itu, yang pasti dalam catatan sejarah kelam penerbangan di kawasan ini sudah delapan kali pesawat hilang di segitiga tersebut. Berikut rentetan peristiwa jatuhnya pesawat di kawasan segitiga tersebut:

Pada tahun 1966, helikopter yang ditumpangi Laksamana RE Martadinata jatuh, sampai sekarang penyebabnya tidak diketahui.

Pada 10 Oktober 2002, pesawat Trike bermesin PKS 098 jatuh di Lido, Bogor. Korban: 1 tewas.

Pada 29 Oktober 2003, helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Korban: 7 tewas.

Pada 15 April 2004, pesawat paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Korban: 2 tewas.

Pada 20 Juni 2004, pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, di Cijeruk, Bogor. Korban: 5 tewas.

Pada Juni 2008, pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak, di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut. Korban: 18 tewas.

Pada 30 April 2009, pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Korban: 3 tewas.

Pada 09 Mei 2102, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Desa Cipelang Kecamatan Cijeruk, korban 47 tewas.

Apakah penyebabnya terkait dengan keangkeran lokasi? Cerita mistis kawasan Gunung Salak yang menelan korban pesawat dan pendaki pun sudah bukan rahasia lagi. Masih ingatkah Anda dengan hilangnya sejumlah pendaki gunung di kawasan segitiga itu?

Berikut rentetan peristiwa pendaki yang hilang di Gunung Salak:

Pada April 1987, 7 siswa STM Pembangunan Jakarta Timur, tewas di jurang Curug Orok.

Pada 6 Oktober 2002, pemuda bernama Mad Rizal (pendaki), tewas.

Pada 7 Juli 2007, 6 pelajar SMPN 67 Jakarta Selatan tewas di kawah Ratu Gunung Salak, karena menghirup gas beracun.

Pada Februari 2009, 7 orang pendaki gunung, yaitu mahasiswa Universitas Yarsi, tersesat. Hari ke-4 baru ditemukan

Pada 29 Januari 2010, 6 pendaki dari UIN Yogyakarta hilang kontak. Tim SAR berhasil menemukan.

Pada 26 Desember 2010, Dita Sintawari, siswi SMAN 5 Bogor, hilang saat pendakian di Gunung Salak, dan ditemukan selamat.

Pada 13 September 2010, mayat perempuan ditemukan tewas membusuk di salah satu makam di puncak Manik Gunung Salak. Ditemukan para pendaki saat hendak turun.

Pada 23 Maret 2011, seorang pendaki tewas akibat tersesat.

Pada 6 Februari 2012, Fajar Ahrohman (pendaki), mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta, tewas.

Gunung Salak memang indah, namun memiliki jalur yang cukup sulit, dengan medan hutan yang rapat. Memang tidak jarang pendaki menjelajahi gunung tersebut. Tapi dari cerita yang beredar, kebanyakan mereka hilang atau tidak kembali lagi.

Di wilayah sekitar Halimun Bogor dan sekitarnya, ada benteng-benteng milik Prabu Siliwangi yang tak kelihatan, pusat kerajaan ada di Gunung Salak. Sebenarnya, ini sudah jadi rahasia umum.

Catatan sejarah soal Kerajaan Siliwangi pasca kehancurannya, setelah diserang Kesultanan Banten pada tahun 1620-an, adalah catatan pertama kali dari Scipio yang melakukan ekspedisi sekitar tahun 1687.

Baca lanjutannya: Misteri Pesawat-pesawat yang Jatuh di Gunung Salak (Bagian 2)

Related

World's Fact 2122955300044803354

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item