Fakta-fakta Penting Seputar Veneer Gigi yang Perlu Kita Tahu

Fakta-fakta Penting Seputar Veneer Gigi yang Perlu Kita Tahu

Naviri Magazine - Memiliki gigi yang indah tentu dambaan setiap orang. Tidak hanya untuk kesehatan, gigi yang indah jadi salah satu faktor pendukung untuk tampil lebih percaya diri. Gigi yang rapih, putih dan bersih, sekarang telah menjadi tren di masyarakat.

Ada banyak metode untuk merawat gigi agar lebih indah. Dari menggunakan pasta gigi khusus, sampai melakukan perombakan pada rongga mulut. Salah satu metode tersebut adalah veneer.

Apa itu veneer?

Veneer adalah salah satu prosedur dental untuk memperbaiki kecacatan pada gigi berupa kelainan bentuk, warna atau ukuran gigi, agar kembali normal. Metode ini dilakukan dengan cara menempelkan veneer pada bagian depan gigi.

Ada dua macam veneer yang terbuat dari bahan yang berbeda, yaitu resin akrilik dan porselen. Kualitasnya pun berbeda. Veneer yang terbuat dari bahan resin akrilik hanya dapat bertahan selama 5 sampai 6 tahun. Sedangkan veneer yang terbuat dari bahan porselen memiliki daya tahan lebih lama, yaitu bisa bertahan sampai 12 tahun.

"Untuk perbandingan harga, tentu saja veneer yang terbuat dari bahan akrilik akan lebih murah dibanding veneer yang terbuat dari bahan porselen. Tetapi veneer yang terbuat dari bahan akrilik daya tahannya lebih singkat dibanding veneer yang terbuat dari bahan porselen," jelas drg. Rani, selaku dokter UPTD Cimerak, Kab. Pangandaran.

Meskipun begitu, daya tahan veneer tidak hanya ditentukan kualitas bahannya, tetapi juga terpengaruh oleh bagaimana cara pasien merawat veneer tersebut. Jika pasien tidak bisa menjaga kebersihan rongga mulut dan tidak menjaga pola makan, dalam arti gigi sering digunakan untuk menggigit yang keras, maka veneer akan lemah dan dengan begitu akan lebih mudah rusak.

Pemasangan veneer tidak bisa dilakukan sembarang orang, karena perlu penanganan ahli untuk bisa menjalani prosedur ini. Pasien harus melewati beberapa prosedur sebelum melakukan veneer, sebagai berikut:

Mouth preparation, pasien harus melalui tahapan pengecekan indikasi medis. Setelah tahapan itu dilalui, karang gigi (skeling) pasien akan dibersihkan, dan ditambal jika ada gigi yang berlubang.

Bagian email atau permukaan gigi pasien dikurangi dengan cara dibor.

Gigi pasien dicetak menggunakan Alginate.

Gigi pasien ditambal menggunakan tambalan sementara, selagi menunggu waktu pembuatan veneer selesai (dua sampai tiga minggu).

Setelah veneer selesai, pasien kembali ke dokter gigi untuk pemasangan veneer pada gigi pasien.

Setelah dua minggu dari waktu pemasangan veneer, pasien diharuskan melakukan kontrol untuk melihat kondisi gigi pasca veneer, dan untuk meminimalisir keluhan yang terjadi setelah pemasangan.

Dokter Rani menjelaskan, "Fungsi sebenarnya dari veneer adalah untuk memperbaiki warna gigi yang berubah dan tidak bisa di-bleaching, memperbaiki gigi yang bentuknya kecil sehingga menyebabkan gigi renggang, dan untuk memperbaiki gigi patah tapi hanya pada bagian email atau dasarnya saja. Dengan begitu, sekarang banyak pasien yang ingin veneer gigi hanya untuk menunjang penampilannya."

Veneer tidak bisa sembarangan dipasang pada setiap pasien, ada beberapa kriteria yang sebaiknya tidak menjalani veneer gigi h:

Pasien yang memiliki riwayat penyakit bruxism atau pengeletukan pada gigi.

Pasien dengan oral hygine atau kebersihan mulut yang buruk, karena akan menyebabkan kelainan periodontal atau penyakit gusi.

Pasien dengan kondisi gigi yang rusak berat, karena terdapat banyak lubang.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan setelah gigi dipasang veneer adalah jangan dipakai untuk menggigit makanan atau benda keras, selalu menjaga kebersihan rongga mulut, dan melalukan kontrol ke dokter gigi jika terjadi keluhan.

Perlu diingat bahwa veneer gigi merupakan prosedur yang bersifat irreversible, atau tidak bisa di kembalikan seperti semula. Risiko lainnya adalah gigi yang ditempeli veneer akan jadi lebih sensitif dari gigi yang lain.

Selain itu, prosedur veneer gigi sebaiknya dilakukan pada usia 18 tahun ke atas, karena pada usia di bawah 18 tahun rahang masih mengalami pertumbuhan, sehingga ketika veneer dilakukan di usia sebelum 18 tahun, kemungkinan akan terjadi ketidaksesuaian antara ukuran dan bentuk rahang dengan veneer.

Batas maksimal usia untuk pemasangan veneer ada di usia 55 tahun, karena pada usia itu daya tahan tubuh akan berkurang dan jadi tidak baik.

"Kalau pasien sudah tanggung melakukan veneer tanpa ditangani oleh dokter gigi dan terjadi kerusakan, solusinya datang ke dokter gigi dan melakukan pengkoreksian, tergantung penyakit yang dirasakan" kata drg. Rani.

Related

Health 3156550967343236249

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item