Ngeri, Jutaan Orang di Seluruh Dunia Tewas Akibat Udara Kotor
https://www.naviri.org/2019/10/jutaan-orang-tewas-akibat-polusi.html
Naviri Magazine - Polusi udara sering dipandang sebagai masalah lokal yang membutuhkan solusi lokal dan regional. Karachi, London, Lagos, Mexico City, dan Paris, adalah beberapa kota di dunia yang bergulat dengan kualitas udara yang buruk.
Dengan semakin banyaknya penduduk kota yang diminta meninggalkan mobil, terutama jika menggunakan bensin, dan menggunakan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, mudah terlupa bahwa udara juga bergerak.
Akibatnya, sangat sedikit perhatian yang diberikan pada dampak polusi udara lintas batas wilayah terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Secara global, polusi udara yang disebabkan oleh partikel halus mikroskopis (PM2.5) membunuh 3,5 juta orang setiap tahun, karena partikel ini mudah memasuki saluran pernapasan.
Polusi udara menempati ranking kelima setelah tekanan darah tinggi, merokok, dan diet, di seluruh dunia, untuk risiko kesehatan.
Menghirup udara kotor dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker paru-paru, stroke, dan memengaruhi kesehatan mental. Saat ini terdapat 300 juta anak, kelompok yang paling rentan, menghirup udara beracun.
Polusi udara di dalam dan luar ruangan, ditambah dengan menghirup asap rokok, menyebabkan 570.000 kematian anak-anak balita setiap tahun, karena infeksi pernapasan seperti pneumonia.
Pergerakan polutan udara dari aktivitas transportasi dan pertanian di satu negara dapat memengaruhi kualitas udara di negara lain. Seperti asap dari kebakaran hutan Indonesia yang menyebabkan kabut asap di Malaysia dan Singapura.
Contoh lain adalah awan cokelat atmosferik, sebuah fenomena polusi udara lintas nasional yang mengandung aerosol seperti jelaga dan debu, yang menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan keamanan pangan, terutama di Asia.